RAKYATEMPATLAWANG – Gua Mampu, salah satu destinasi wisata terkenal di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menyimpan cerita legendaris yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Dikenal dengan "Legenda Kutukan Mampu," kisah ini bercerita tentang sebuah kerajaan yang berubah menjadi batu akibat kutukan seekor anjing.
Menurut penjaga Gua Mampu, Ansar, legenda ini berasal dari tahun 1013 sebelum masehi, jauh sebelum Islam masuk ke wilayah Bone.
Kala itu, Kerajaan Mampu, yang terdiri dari tujuh desa, hidup dalam kemakmuran di bawah pimpinan La Oddang Patara dan istrinya, La Wellellu. Mereka memiliki seorang putri bernama Appung Ellung Mangenre yang terkenal cantik dan berkulit putih.
Suatu hari, sang putri yang sedang menenun menjatuhkan alat tenunnya ke tanah. Ia berseru, "Siapa yang mengambilkan alat tenunku, jika laki-laki akan menjadi suamiku, jika perempuan akan menjadi saudaraku." Namun, hanya seekor anjing jantan bernama Bolong Lasareweng yang menjawab panggilan itu.
BACA JUGA:Pagar Nyaris Ambruk
BACA JUGA:Manfaatkan Pekarangan Rumah Dengan TOGA
Ketika anjing tersebut membawa alat tenun, sang putri menolak menepati janjinya. Dalam kemarahannya, Bolong Lasareweng mengutuk seluruh kerajaan, termasuk tujuh desa di dalamnya, menjadi batu.
Hingga kini, batu-batu yang menyerupai manusia dan binatang dapat ditemukan di dalam Gua Mampu.
Legenda atau Mitos?
Ansar menjelaskan bahwa meskipun cerita ini populer, secara ilmiah tidak ada bukti bahwa kutukan itu nyata.
Ia menekankan bahwa kisah-kisah semacam ini sering digunakan sebagai pelajaran moral dan bentuk peringatan dalam masyarakat lokal.
Selain cerita kutukan, Gua Mampu juga menyimpan berbagai keunikan lain, seperti batu berbentuk kapal dan dua makam kuno. Lokasi ini tak hanya menarik perhatian wisatawan lokal, tetapi juga menjadi pusat penelitian sejarah.
BACA JUGA:Imbau Warga untuk Jaga PHBS
BACA JUGA:Gunung Api Dempo Alami Erupsi, Status Waspada