REL, Palembang – Konflik internal di tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kian memanas.
Kepemimpinan H. Yulian Gunhar yang baru berjalan satu tahun menghadapi tantangan besar setelah 60 cabang olahraga (cabor) menyatakan mosi tidak percaya melalui Forum Silaturahmi Cabor Sumsel.
Ketua PSAWI Sumsel, Lidayanto, mengungkapkan bahwa mosi tidak percaya ini sudah bergulir di KONI Pusat.
Ia menyebutkan, Ketua KONI Sumsel sudah dipanggil ke KONI Pusat untuk klarifikasi atas laporan mosi ini.
"Jika dalam 30 hari tidak ada tanggapan, maka kami akan melangkah ke Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub)," ungkapnya.
Rapat Kerja Cacat AD/ART
Polemik ini bermula dari Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Sumsel yang dinilai cacat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) oleh sejumlah cabor.
Bahkan, pada 9 Januari lalu, delegasi 53 cabor mendatangi Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, untuk mendesak Musprovlub guna mengganti kepemimpinan Yulian Gunhar.
BACA JUGA:Fakta Persidangan: Bawaslu Akui Pelanggaran, Potensi PSU Pilkada Lahat Semakin Menguat
Agenda utama Musprovlub, menurut Lidayanto, adalah penggantian ketua umum dan kepengurusan KONI Sumsel.
Namun, terkait siapa yang akan menggantikan posisi tersebut, ia enggan memberikan bocoran lebih lanjut.
Pernyataan Yulian Gunhar
Merespons situasi ini, Ketua KONI Sumsel, H. Yulian Gunhar, menilai mosi tidak percaya yang diajukan oleh Forum Silaturahmi Cabor Sumsel tidak sah.
BACA JUGA:Kejutan Meriah dan Komitmen untuk Ekonomi Sumsel!
“Kami tidak pernah menerima surat resmi terkait pernyataan tersebut. Keabsahannya pun diragukan karena tidak sesuai dengan AD/ART KONI,” tegas Gunhar.
Ia juga menambahkan bahwa gugatan serupa sebelumnya telah ditolak oleh Pengadilan Negeri Palembang dengan alasan tidak berwenang.