REL,BACAKORAN.CO - Sabtu, 1 Februari 2025, para pengguna internet di Indonesia dikejutkan oleh tampilan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah di mesin pencarian Google. Pukul 17.34 WIB, hasil pencarian "1 USD to IDR" menunjukkan angka Rp 8.170,65, yang jauh lebih rendah dari nilai tukar sebenarnya, yakni sekitar Rp 16.930 menurut Bloomberg dan sumber kredibel lainnya.
Fenomena ini langsung menjadi perbincangan di media sosial. Banyak netizen yang membagikan tangkapan layar, menduga adanya kesalahan sistem di Google.
Bahkan, beberapa pengguna bercanda bahwa dengan nilai tukar ini, harga produk impor seperti iPhone 16 Pro Max bisa lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Proyek Tol Trans Sumatera Makin Panjang, 89,1 Km Ruas Baru Rampung di Era Presiden Prabowo
Analisis Kesalahan Apa yang Terjadi?
Kesalahan tampilan kurs mata uang ini tidak hanya terjadi pada dolar AS, tetapi juga pada euro.
Google menunjukkan bahwa 1 euro hanya setara dengan Rp 8.348,50, padahal seharusnya bernilai sama dengan dolar AS, sekitar Rp 16.930.
Dugaan utama dari kesalahan ini adalah adanya bug atau gangguan pada sistem data pihak ketiga yang digunakan oleh Google untuk menampilkan nilai tukar mata uang.
Google sendiri tidak secara langsung menentukan nilai tukar, melainkan mengambil data dari penyedia pihak ketiga seperti Morningstar atau Refinitiv.
BACA JUGA:Honorer 2 Tahun Kerja Tanpa Putus? Siap-Siap Diangkat Jadi PPPK!
Respon Publik dan Pihak Berwenang Klarifikasi Google & BI
Kehebohan ini membuat Bank Indonesia (BI) turun tangan.
Dalam pernyataannya, BI memastikan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih di kisaran Rp 16.930, dan bahwa informasi yang muncul di Google adalah kesalahan sistem.
Tak lama setelah viral, Google juga memberikan klarifikasi.
Dalam pernyataan resminya, Google menjelaskan bahwa mereka telah menyelidiki masalah ini dan menemukan bahwa sumber data pihak ketiga mengalami kesalahan teknis yang menyebabkan tampilan kurs mata uang menjadi tidak akurat.