REL, JAKARTA -- Setelah sempat terhenti selama sepekan karena cuaca buruk dan gelombang tinggi yang tak kunjung reda, Prajurit TNI AL kembali melanjutkan pembongkaran pagar laut yang terbentang di tiga wilayah.
Pagar laut ilegal yang awalnya terbentang sepanjang 30,16 km, kini pembongkaran sudah hampir tuntas, pada Selasa, 04 Februari 2025.
"Hari ini, sebanyak 256 orang yang terdiri dari personel TNI AL, Polairud dan nelayan sekitar dikerahkan untuk membongkar pagar laut ilegal tersebut," ungkap Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), dalam keterangan tertulis, dikutip, Rabu, 05 Februari 2025.
Dalam pembongkarannya, TNI AL mengerahkan 1 Patkamla, 12 Perahu Karet, 1 RBB dan 1 RHIB serta beberapa kapal nelayan.
BACA JUGA:Gugatan Pemantau Pemilu di Empat Lawang Ditolak MK
Adapun total hasil yang dapat dibongkar hingga hari ini yaitu sepanjang 20,7 km.
Pembongkaran dilakukan di wilayah Tanjung Pasir sepanjang 1,5 km dan Kronjo sepanjang 500 m.
Meskipun sempat terkendala angin dan gelombang cukup tinggi dan bambu yang berlapis, Prajurit TNI AL, Polairud dan nelayan tetap melanjutkan pembongkaran setelah mempertimbangkan kondisi cuaca di lokasi.
Hingga kini, TNI AL masih berupaya membongkar semua pagar laut yang masih tersisa sebagai wujud aksi nyata dari perintah Presiden RI untuk membuka akses nelayan mencari nafkah dan mengembalikan mata pencahariannya.
BACA JUGA:Polres Muba Tingkatkan Kualitas KTL
Pelaksanaan kegiatan pembongkaran pagar laut merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.
Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menekankan kepada para prajurit TNI AL untuk terus bersinergi dengan instansi maritim terkait, guna mengatasi kesulitan masyarakat nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.