REL, Madrid – Jelang pertemuan leg pertama babak gugur Liga Champions antara Real Madrid dan Manchester City, pelatih Carlo Ancelotti mengakui laga ini sudah seperti "El Clasico" kompetisi tertinggi Eropa.
Duel klasik ini terjadi tiga musim berturut-turut, menjadikannya salah satu rivalitas paling panas di Liga Champions.
Dalam konferensi pers sebelum laga, Ancelotti menegaskan bahwa pertandingan melawan City selalu berlangsung ketat dan sulit ditebak.
"Ini seperti ‘El Clasico’ di Liga Champions karena seringnya kami bertemu," ujar Ancelotti.
Duel ini sambung dia, selalu menarik dan berimbang. Hasil akhirnya bergantung pada banyak faktor—mentalitas, kualitas, kepercayaan diri, dan karakter.
BACA JUGA:Tottenham Rontok di Dua Piala dalam Sepekan!
“Di level ini, Anda harus tampil sempurna di semua aspek untuk menang,” urai Ancelotti.
Ancelotti tak ragu menyebut Pep Guardiola sebagai pelatih terbaik Liga Champions saat ini.
Ia mengakui bahwa menghadapi Man City selalu menjadi tantangan berat.
"Manchester City adalah salah satu tim terbaik di Eropa, dan Guardiola adalah pelatih terbaik saat ini di kompetisi ini. Jika Anda tidak bermain 100 persen, Anda tidak akan menang. Tapi kami tetap merasa kompetitif meskipun ada tantangan yang harus kami hadapi," tegasnya.
Pelatih asal Italia itu juga memuji pengaruh Guardiola dalam dunia sepak bola.
BACA JUGA:Aston Villa Punya Skuad Mewah
"Dia merevolusi permainan dengan konsepnya—penguasaan bola, sepak bola menyerang, pressing, dan membangun serangan dari belakang. Dia inovator sejati. Setiap kali saya melawannya, itu adalah mimpi buruk karena dia selalu punya ide baru yang memaksa Anda mengubah strategi," lanjut Ancelotti.
Beralih ke performa Vinicius Jr, Ancelotti mengaku puas dengan kontribusi sang winger meski mengalami dua cedera yang menghambat performanya musim ini.
"Vinicius luar biasa, mencetak 17 gol, memberikan banyak assist, dan tampil menentukan di laga-laga besar. Semua ini dia lakukan meskipun tidak mendapatkan kontinuitas karena cedera," jelasnya.