REL, Klaten – Kabupaten Klaten, yang dikenal sebagai kota seribu mata air, menyimpan berbagai destinasi wisata air yang menarik.
Salah satunya adalah Umbul Nilo Klaten, sebuah wisata air alami yang terletak di Dukuh Margosuko, Desa Daleman, Kecamatan Tulung.
Berbeda dengan umbul lainnya, Umbul Nilo menawarkan pengalaman yang lebih asri karena lokasinya berada di dalam perkampungan.
Bagi wisatawan dari Solo, perjalanan menuju wisata air Umbul Nilo memakan waktu sekitar satu jam dalam kondisi lalu lintas normal.
BACA JUGA:Lubang Sama
Setibanya di lokasi, pengunjung akan disambut dengan air jernih dan suasana alami.
Sejarah Umbul Nilo, Dari Kolonial Hingga Wisata Modern
Menurut penuturan Wiro (80), warga setempat, nama Umbul Nilo berasal dari pohon Nilo yang dahulu tumbuh di sekitar area tersebut.
Pohon ini sering dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami pakaian.
BACA JUGA:Pj Bupati Empat Lawang Minta Bantuan Pemprov Sumsel
“Dulu di sini ada pohon Nilo, biasa buat merubah warna pakaian secara alami,” ujarnya.
Wiro juga mengungkapkan bahwa Umbul Nilo telah dimanfaatkan sejak zaman kolonial Belanda.
Air dari umbul ini dulunya digunakan untuk pabrik tebu atau gula pasir.
Setelah Indonesia merdeka, airnya kemudian dimanfaatkan sebagai sumber pengairan di Klaten.
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Minta PSU di Empat Lawang Gunakan Dana Sisa Pilkada 2024
Di masa lalu, area sekitar umbul juga ditemukan banyak batuan arca peninggalan sejarah, termasuk arca Betara Guru yang berbentuk manusia dengan tangan empat di atas sapi.
Sayangnya, banyak dari batuan bersejarah tersebut telah hilang karena diambil oleh pencari batu.