Pantai Layar Putih Makassar Jadi Sorotan! Destinasi Wisata Murah yang Tak Kalah dari Milik Swasta

Selasa 11 Mar 2025 - 04:00 WIB
Reporter : Arul
Editor : Arul

REL, MakassarPantai Layar Putih Tanjung Merdeka kini menjadi pusat perhatian setelah dipilih sebagai lokasi penelitian pariwisata berkelanjutan. Dengan jarak hanya 11 kilometer dari pusat Wisata Makassar, pantai ini menawarkan pesona yang tidak kalah dari destinasi wisata yang dikelola perusahaan besar.

Penelitian ini dipimpin oleh Prof. Nurlina Subair, Guru Besar Pendidikan Sosiologi FKIP Unismuh, dengan fokus mengkaji pengelolaan pantai agar tetap bersaing di tengah dominasi destinasi wisata swasta.

“Tidak boleh ada pihak merasa ditinggalkan dalam konsep pembangunan berkelanjutan. Jangan sampai yang maju hanya swasta, sementara pengelola komunitas tertinggal,” ujar Wakil Dekan I FISIP Unismuh Makassar, Dr. Andi Luhur Prianto, dalam diskusi yang digelar pada Kamis, 26 Desember 2024.

Transformasi Pantai Layar Putih, dari Stigma Negatif Jadi Destinasi Favorit

BACA JUGA:Ugarte Bisa Main Lawan Real Sociedad?

Dulunya, Pantai Layar Putih dikenal sebagai tempat dengan stigma negatif. Namun kini, lokasi ini telah bertransformasi menjadi destinasi wisata keluarga yang nyaman dan terjangkau. Terletak di perbatasan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, pantai ini menawarkan panorama sunset Makassar yang memukau.

“Dulu pantai ini dipandang sebagai tempat esek-esek. Stigma itu kita ubah menjadi tempat wisata yang indah,” ungkap Jumari Daeng Mangung, pengelola KSW Layar Putih.

Nama pantai ini berasal dari ikon tugu layar putih raksasa yang menjadi simbol bagi pelaut yang merapat ke Makassar. Sayangnya, tugu tersebut kini hampir sejajar dengan permukaan laut akibat abrasi.

Tiket Masuk Murah, Fasilitas Lengkap

BACA JUGA:Chelsea Menang, Fans Tetap Marah!

Dengan biaya masuk hanya Rp5 ribu untuk motor dan Rp10 ribu untuk mobil, pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas seperti gazebo, kamar mandi, dan area bersantai.

Salah satu daya tarik utama pantai ini adalah pemandangan matahari terbenamnya. “Sore-sore anak muda senang melihat sunset Makassar. Beberapa pengunjung bahkan menyebut sunset di muara Jenneberang sebagai yang terbaik,” kata Jumari.

Pentingnya Kolaborasi untuk Pariwisata Berkelanjutan

Prof. Nurlina Subair menyoroti pentingnya kolaborasi pemerintah dengan akademisi dan komunitas lokal dalam pengelolaan pantai di Wisata Makassar.

BACA JUGA:Rekor Tak Terkalahkan Akhirnya Musnah

“Penelitian kami sudah memasuki tahap akhir. Ke depannya, bagaimana Pemkot, akademisi, dan pengelola bisa berkolaborasi agar pengelolaan lebih baik,” jelasnya.

Ia juga menyinggung peralihan profesi nelayan di Pantai Tanjung Bunga menjadi pedagang bunga akibat alih fungsi lahan oleh pihak swasta. “Dulu mereka nelayan, sekarang harus menanam bunga karena wilayah pantai bukan lagi ruang publik,” ungkapnya.

Diskusi di Pantai Layar Putih pada 26 Desember 2024 dihadiri oleh Dekan FKIP Unismuh Makassar Dr. Hj. Ihyani Malik, Wakil Dekan I Andi Luhur Prianto, Prof. Nurlina Subair, perwakilan Dinas Pariwisata Kota Makassar, Dinas Lingkungan Hidup, dan masyarakat setempat.

Luhur Prianto menegaskan bahwa konsep pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan keseimbangan antara pengelola swasta dan komunitas.

Kategori :

Terkini

Selasa 11 Mar 2025 - 20:24 WIB

Dominasi Berlanjut atau Tersandung Cedera?

Selasa 11 Mar 2025 - 20:24 WIB

Newcastle Bisa Finis Empat Besar

Selasa 11 Mar 2025 - 20:23 WIB

Mateta Muncul Lagi!

Selasa 11 Mar 2025 - 20:22 WIB

Diam-Diam Siapkan Pengganti Amorim