
Konversi mesin perahu wisata dari BBM ke tenaga listrik.
Pemasangan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan SPBKLU untuk mendukung kendaraan listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di beberapa titik strategis.
Pemanfaatan Fly Ash and Bottom Ash (FABA) untuk pembangunan infrastruktur di dermaga wisata.
Edukasi bagi UMKM sekitar terkait penggunaan kompor induksi dan gaya hidup elektrifikasi.
BACA JUGA:Pantai Kelingking Nusa Penida Masuk 10 Besar Pantai Terbaik Dunia 2025 Versi TripAdvisor
Dampak Positif: Biaya Operasional Lebih Murah, Alam Lebih Terjaga
PJs Bupati Pangandaran, Benny Bachtiar, menekankan bahwa konversi ke listrik membawa dua keuntungan utama:
1. Ekosistem di Green Canyon tetap terjaga tanpa polusi dari asap kendaraan atau perahu berbahan bakar fosil.
2. Biaya operasional perahu lebih hemat, sehingga pemilik usaha wisata dapat memperoleh keuntungan lebih optimal.
"Green Canyon kini bukan hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga menjadi contoh destinasi wisata berkelanjutan di Indonesia," ujar Benny.
Inspirasi bagi Destinasi Wisata Lain di Indonesia
Dengan inovasi ini, Green Canyon diharapkan menjadi inspirasi bagi destinasi wisata lain untuk mengadopsi konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pemerintah daerah dan PLN terus mendorong berbagai pihak, termasuk UMKM dan pelaku wisata, untuk beralih ke energi bersih guna menjaga kelestarian alam bagi generasi mendatang.
Bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam sambil berkontribusi terhadap lingkungan, Green Canyon kini menjadi pilihan wisata yang lebih ramah lingkungan dan nyaman.***