REL, CIAMIS – Destinasi wisata alam Curug Panganten Ciamis yang terletak di kaki Gunung Sawal , Kabupaten Ciamis, Jawa Barat , untuk sementara waktu ditutup. Penutupan ini dilakukan menyusul insiden tenggelamnya seorang wisatawan asal Tasikmalaya pada Minggu, 6 April 2025 lalu.
Kepala Desa Tanjungsari, Maman Supriatman, menyebutkan bahwa pihak desa bersama komunitas pengelola telah mengeluarkan surat keputusan (SK) untuk menutup sementara objek wisata Curug Panganten hingga waktu yang belum ditentukan.
"Penutupan ini sebagai langkah evaluasi terhadap kepengurusan pengelola. Insyaallah setelah ada kepengurusan baru dan persetujuan masyarakat, tempat wisata ini akan kembali dibuka," jelas Maman, Kamis (10/4/2025).
Keindahan Curug Panganten yang Sulit Dilupakan
BACA JUGA:Arsenal Jadi Favorit Juara Liga Champions
Terlepas dari insiden tersebut, keindahan Curug Panganten Ciamis tetap menjadi magnet bagi para pelancong. Air terjun setinggi 10 meter ini memiliki air yang bening dan kebiruan, bersumber langsung dari mata air pegunungan.
Lokasinya yang berada di Dusun Cukang Uncal, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, menawarkan panorama alam yang masih asri dengan latar hijaunya alam Gunung Sawal dan hamparan sawah yang menyejukkan mata.
Nama Curug Panganten sendiri diambil karena air terjun ini berada di pertemuan dua sungai, yakni Cipanyeuseuhan dan Cileueur.
Aktivitas Wisata Populer dan Imbauan Keamanan
BACA JUGA:Jadi Satu-satunya Wakil ASEAN
Curug Panganten sering menjadi tujuan wisata favorit terutama di akhir pekan. Banyak komunitas datang untuk melakukan kegiatan body rafting dan permainan air lainnya.
Namun, insiden tragis yang menewaskan seorang wisatawan ini menunjukkan pentingnya pengawasan dan kepatuhan terhadap peringatan keselamatan.
Pantauan detikJabar menyebutkan, meski telah dipasang papan informasi dan imbauan penggunaan pelampung oleh pengelola, masih ada pengunjung yang mengabaikannya.
Insiden tenggelam ini bukan yang pertama, karena kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2021.
BACA JUGA:Penuh Haru dan Semangat Nasionalisme
Sejak penutupan diberlakukan, suasana kawasan Curug Panganten tampak sepi. Warung-warung milik pedagang yang biasa ramai, kini kosong. Area parkir yang biasanya dipenuhi motor, kini lengang.
Evaluasi dan Harapan Masyarakat
Pemerintah desa berharap penutupan ini menjadi momentum untuk pembenahan tata kelola wisata di Curug Panganten.
Rencana legalisasi dan perbaikan struktur pengelola akan dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan pengunjung ke depannya.
BACA JUGA:HUT Empat Lawang Akan Digelar 29 April 2025
Bagi masyarakat yang ingin tetap berwisata di sekitar Ciamis, objek wisata Leuwi Pamipiran yang masih berada di wilayah yang sama tetap dibuka seperti biasa. **