Curug Panganten Ciamis Ditutup Sementara Usai Insiden Wisatawan Tewas Tenggelam

Wisata alam Curug Panganten yang terletak di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, resmi ditutup sementara mulai Minggu (6/4/2025).-ist-

REL, CIAMIS – Wisata alam Curug Panganten yang terletak di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, resmi ditutup sementara mulai Minggu (6/4/2025).

Keputusan ini diambil usai insiden tragis yang menimpa seorang wisatawan muda yang tewas tenggelam saat berlibur di lokasi tersebut.

Korban bernama Rifki Juliansyah (17), warga Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya.

Ia dilaporkan tenggelam saat menikmati liburan Lebaran bersama rombongan di area Curug Panganten pada Sabtu (5/4/2025).

BACA JUGA:Unai Emery Jadi Biang Kekalahan?

Tim dari BPBD Ciamis dan PMI segera menuju lokasi setelah mendapat laporan dan melakukan evakuasi.

Sayangnya, nyawa Rifki tidak dapat diselamatkan. Ia dinyatakan meninggal dunia oleh petugas Puskesmas Sadananya.

Kabar penutupan disampaikan langsung oleh pihak pengelola melalui akun Instagram resmi @curugpanganten.

Dalam unggahannya, pengelola menyampaikan permohonan maaf dan menyatakan bahwa objek wisata ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.

BACA JUGA:PT SAI Mati Suri, Pemprov Siap Evaluasi

Kepala Desa Tanjungsari, Maman Supriatman, membenarkan penutupan tersebut.

Ia juga telah menerbitkan Surat Keputusan Kepala Desa sebagai dasar hukum penghentian sementara aktivitas wisata di Curug Panganten.

"Penutupan ini untuk evaluasi total. Selain karena insiden kemarin, saat ini juga kondisi air di lokasi sangat deras akibat hujan deras. Itu sangat membahayakan wisatawan," jelas Maman saat ditemui pada Selasa (8/4/2025).

Maman menegaskan bahwa penutupan ini hanya berlaku untuk Curug Panganten.

BACA JUGA:Apresiasi untuk ASN yang Khatam Al-Quran dan Harapan Pasca Lebaran

Objek wisata lain di sekitar, seperti Leuwi Pamipiran, tetap buka untuk umum.

Ia berharap penutupan sementara ini bisa menjadi momen refleksi dan pembenahan dalam hal manajemen wisata.

"Setelah ada perbaikan sistem pengelolaan dan keselamatan, Curug Panganten insyaallah akan dibuka kembali," tambahnya.

Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya aspek keselamatan wisata alam, terutama saat musim hujan dengan curah hujan tinggi dan aliran air yang meningkat drastis. **

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan