REL, Jawa Barat - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa jalur kereta api Banjar–Cijulang menjadi opsi paling realistis untuk direaktivasi dalam waktu dekat.
Jalur sepanjang 82 kilometer ini menghubungkan Kota Banjar dengan kawasan wisata unggulan Pantai Pangandaran, yang selama ini belum memiliki akses kereta api langsung.
"Di antara lima jalur yang direncanakan untuk direaktivasi, Banjar–Cijulang dinilai paling siap dari sisi teknis dan potensi manfaat ekonomi," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Selasa (22/4/2025).
Proyek reaktivasi ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah provinsi untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah sekaligus mengangkat sektor pariwisata daerah.
BACA JUGA:Hasil Rapat Pleno Rekapitulasi KPU Empat Lawang Tetapkan JM-Fai Unggul Dari HBA-Henny
Menurut Herman, jalur Banjar–Cijulang menjadi prioritas karena dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal secara signifikan.
Namun demikian, Herman menekankan bahwa pelaksanaan proyek harus melalui kajian teknis dan sosial secara menyeluruh, termasuk memperhatikan aspek lingkungan dan budaya masyarakat setempat.
"Dalam pelaksanaannya, kami akan bekerja sama dengan Kemenhub dan PT KAI untuk memetakan kondisi di lapangan dan mencari solusi terbaik," katanya.
Dari segi anggaran, kebutuhan reaktivasi lima jalur diperkirakan mencapai Rp 15 triliun, masih dalam tahap proyeksi awal.
BACA JUGA:11 Tempat Wisata di Jogja Paling Terkenal untuk Mengisi Liburan
Herman berharap pembiayaan bisa mendapatkan dukungan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat agar tidak membebani penuh APBD Jabar.
Selain Banjar–Cijulang, empat jalur lain yang masuk daftar reaktivasi yakni Bandung–Ciwidey, Garut–Cikajang, Rancaekek–Tanjungsari, dan Cipatat–Padalarang.
Namun, tingkat kesiapan masing-masing jalur dinilai berbeda-beda.
"Proyek ini juga harus diselaraskan dengan program strategis nasional agar manfaatnya bisa maksimal dan berkelanjutan," tutup Herman.**