Kagumi Pertanian Terpadu dan Inovasi Serat Nanas

Kamis 08 May 2025 - 20:33 WIB
Reporter : Arul
Editor : Arul

REL, Prabumulih – Kota Prabumulih kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. 

Pada Rabu, 7 Mei 2025, delegasi dari tiga negara—Indonesia, Malaysia, dan Kerajaan Thailand—mengunjungi kantor Pemerintah Kota Prabumulih dalam rangka studi lapangan dan pertukaran pengetahuan di bidang pertanian terpadu dan pengolahan hasil alam.

Kunjungan ini menjadi bagian dari program kerja sama lintas negara yang difokuskan pada pembangunan pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat desa. 

Dalam agenda tersebut, para delegasi meninjau langsung aktivitas Kelompok Wanita Tani (KWT) Karya Maju di Desa Karya Mulya, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), yang aktif mengembangkan tanaman herbal lokal.

BACA JUGA:Cetak Desainer Muda Berdaya Saing

Tak hanya itu, rombongan juga mengunjungi Koperasi Miwa Pineapple di Kelurahan Gunung Ibul yang mengolah serat daun nanas menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, mulai dari tekstil hingga kerajinan tangan. 

Inovasi ini menuai pujian karena mampu mendorong ekonomi kreatif berbasis pertanian.

Wakil Walikota Prabumulih, Franky Nasril, S.Kom., M.M., secara langsung menyambut para delegasi dan menyampaikan rasa bangganya atas terpilihnya Prabumulih sebagai lokasi kunjungan internasional. 

“Kami bangga dapat memperkenalkan potensi lokal kami, mulai dari tanaman herbal hingga pengolahan serat daun nanas yang telah memberikan dampak nyata bagi ekonomi masyarakat,” ungkap Franky.

BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Siapkan Anggaran Rp1 Triliun

Sementara itu, Direktur Sayuran dan Tanaman dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Andi Muhammad Idil Fitri, S.E., M.M., menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari program kolaborasi antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand. 

Ia menyebutkan bahwa Prabumulih dipilih karena komoditas lokalnya dinilai unggul, baik dari sisi budidaya maupun hilirisasi.

“Keuntungan dari kunjungan ini tidak hanya pertukaran informasi, tetapi juga membuka peluang kerja sama dan pengembangan bisnis antar petani. Apa yang dilihat di sini bisa menjadi inspirasi untuk diterapkan di negara asal masing-masing,” tuturnya.

Para delegasi pun tampak antusias selama mengikuti rangkaian kunjungan. Mereka terkesan dengan model pemberdayaan komunitas petani yang diterapkan secara aktif dan inklusif di Prabumulih. 

BACA JUGA:Fauzan Tinjau Lokasi Kebakaran di Desa Remantai

Tags :
Kategori :

Terkait