Berikut artikel dengan tiga rekomendasi wisata budaya menarik di Sarolangun:
1. Atraksi Lukah Gilo di Air Hitam
Terletak di Desa Jernih, Kecamatan Air Hitam, Lukah Gilo adalah kesenian tradisional unik yang dipentaskan masyarakat setempat. Lukah—kerangka dari bambu dan rotan berbentuk manusia—diiringi musik tradisional biduk sayak, dimainkan laiknya ritual spiritual yang menghibur (beritabicara.com).
Pementasan ini biasanya digelar pada acara adat seperti panen, pernikahan, atau penyambutan tamu. Ini bukan sekadar tontonan, tetapi juga warisan budaya yang makin langka dan sarat makna mistis tanpa efek negatif bagi penonton (beritabicara.com).
2. Festival Berakit Buluh di Sungai Batang Asai
Setiap tahun Desa Muaro Cuban, Batang Asai menyelenggarakan Festival Berakit Buluh, tradisi budaya berupa lomba penggunaan rakit bambu tradisional mengarungi Batang Asai (jambiekspres.bacakoran.co, frekuensinews.com)
Event ini bukan hanya kompetisi, tetapi juga sarana pelestarian budaya dan interaksi sosial, dengan partisipasi aktif masyarakat serta tokoh daerah, seperti Bupati. Sebuah atraksi memikat yang menunjukkan kearifan lokal dan kekompakan komunitas.
3. Jejak Sejarah: Gedung Terbakar & Jembatan Beatrix
-
Gedung Terbakar di Desa Batu Empang (Sekeladi) adalah sisa peninggalan peperangan besar antara rakyat lokal dan Belanda di awal abad ke-20 (sarolangunkab.go.id, kabupaten-sarolangun.blogspot.com). Lokasinya cukup jauh, sekitar 98 km dari pusat kota, dengan trekking panjang, tapi menawarkan pengalaman sejarah yang mendalam.
-
Jembatan Beatrix, dibangun tahun 1937–1939, menghubungkan tepi Batang Asai dan Batang Tembesi. Struktur melengkung khas Belanda ini menjadi saksi bisu kolonialisme, dibangun dengan tenaga paksa penduduk lokal. setelah sempat terbengkalai, kini direnovasi dan bisa dijelajahi sambil menikmati lanskap sungai yang indah (en.wikipedia.org).
Tips Mengunjungi
-
Perencanaan akses dan transportasi: atraksi budaya seperti Lukah Gilo dan Festival Berakit Buluh biasanya digelar pas acara adat atau festival tahunan—cek jadwal kecamatan terkait.
-
Ajak pemandu lokal: tak hanya untuk navigasi trek seperti ke Gedung Terbakar, tapi juga supaya mendapat narasi sejarah dan makna ritual budaya.
-
Hormati tradisi dan lingkungan: saat menghadiri atraksi, patuhi tata krama, jangan merekam yang dilarang, dan bantu menjaga kebersihan lokasi.
Sarolangun menyimpan kekayaan budaya otentik—daripada tur wisata massal, kunjungan ke tempat-tempat ini menyuguhkan pengalaman mendalam tentang adat, sejarah, dan interaksi dengan komunitas lokal. Selamat berpetualang secara bermakna!***