Ia menekankan bahwa pelanggaran-pelanggaran yang selama ini dianggap sepele, seperti tidak
memakai helm, tidak membawa SIM atau STNK, menggunakan ponsel saat berkendara, hingga
melawan arus, sering kali menjadi pemicu utama kecelakaan lalu lintas.
Dalam kegiatan yang berlangsung dengan pendekatan humanis ini, jajaran kepolisian tidak hanya
memberikan imbauan, tetapi juga melakukan aksi simbolis. Kapolres secara langsung memakaikan helm
berstandar SNI kepada beberapa pengendara motor yang melintas, sebagai bentuk edukasi langsung
mengenai pentingnya perlengkapan keselamatan dalam berkendara.
Sementara Kasat Lantas AKP Ahmad Yani menambahkan bahwa pendekatan preventif dan edukatif
menjadi fokus utama dalam operasi tahun ini.
“Kami tidak hanya mengedepankan penindakan, tapi lebih pada membangun budaya tertib lalu lintas
melalui edukasi dan pendekatan persuasif,” ujarnya.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Surati BKN Soal 900 Formasi PPPK yang kosong
AKP Ahmad Yani menambahkan, sasaran Operasi Patuh Musi 2025 meliputi semua kalangan pengguna
jalan—mulai dari pelajar, pengemudi angkutan umum, hingga pengendara pribadi—dengan harapan
terciptanya budaya tertib lalu lintas yang berkelanjutan, bukan sekadar saat operasi berlangsung.
Tak hanya fokus pada keselamatan berlalu lintas, kegiatan ini juga menggandeng Bapenda Kabupaten