Revolusi Pendidikan Keagamaan! Kemenag Luncurkan Kurikulum Berbasis Cinta: Anak Didik Diajarkan Toleransi dan

BACA JUGA:Karhutla Landa Sumsel, 20 Hektare Lebih Lahan Terbakar di Tiga Wilayah

Langkah berikutnya adalah sosialisasi massif kepada guru, penyesuaian metode pembelajaran, materi ajar, hingga fasilitas pendukung. Kurikulum ini diharapkan membentuk habitus sosial yang sehat, toleran, dan ramah lingkungan.

“Teologi ini harus bisa melahirkan logos yang hebat, lalu menjadi habit yang istimewa. Kita disatukan oleh satu ikatan primordial: cinta,” tutup Menag.

Dengan peluncuran Kurikulum Berbasis Cinta ini, Kemenag membuka lembaran baru dalam sejarah pendidikan Indonesia: menjadikan cinta sebagai fondasi utama dalam membentuk generasi masa depan yang lebih beradab, damai, dan peduli terhadap sesama serta lingkungan.