REL, Empat Lawang – Kabupaten Empat Lawang bersiap menyambut hajatan besar Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA KTNA) tingkat Provinsi Sumatera Selatan tahun 2025. Ajang dua tahunan ini dijadwalkan berlangsung pada 5–9 November 2025 di Kawasan Pulau Emas, Kecamatan Tebing Tinggi.
Sebagai tuan rumah, Pemerintah Kabupaten Empat Lawang bersama panitia pelaksana terus mematangkan persiapan melalui rapat koordinasi internal yang digelar pada Senin (28/7/2025). Seluruh unsur kepanitiaan hadir untuk memastikan kesiapan teknis dan non-teknis berjalan sesuai rencana.
Kepala Dinas Pertanian Empat Lawang, Hendra Lezi melalui Sekretaris Dinas (Sekdis) Yuli Yeti, menegaskan komitmen daerah untuk menjadi tuan rumah yang sukses dan berkesan.
“Sebagai tuan rumah PEDA KTNA Sumsel 2025, kami harus siap dari segi teknis maupun non-teknis. Rapat ini menjadi bagian penting dalam menyatukan langkah seluruh panitia,” ujar Yuli.
BACA JUGA:Bupati Empat Lawang Diganjar Penghargaan dari Menteri Hukum
Ia menyebutkan, peserta kegiatan akan datang dari seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Selatan.
“Pesertanya dari 17 kabupaten/kota di Sumsel. Mereka akan berkumpul di Tebing Tinggi mengikuti berbagai kegiatan, baik lomba maupun pameran pertanian,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua KTNA Empat Lawang, Darwis, menyampaikan bahwa hingga saat ini sebanyak 1.200 peserta telah mengonfirmasi kehadiran mereka.
“Ya, dari seluruh kabupaten/kota, total sudah ada 1.200 peserta yang menyatakan akan hadir,” ungkapnya.
Darwis juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta menyukseskan acara ini.
BACA JUGA:Wawako Salurkan Bantuan Pangan Beras untuk 7.962 Warga
“Mari kita sambut para tamu dengan semangat gotong royong dan penuh keramahan. Ini momentum baik untuk menunjukkan potensi dan keunggulan daerah kita,” imbuhnya.
PEDA KTNA menjadi wadah penting bagi petani dan nelayan untuk bersilaturahmi, bertukar pengalaman, serta menampilkan inovasi dan prestasi di bidang pertanian, perikanan, dan ketahanan pangan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana promosi potensi lokal dan penguatan ekonomi berbasis sektor agraris. (REL)