Kenapa Gaji Guru Indonesia Rendah?
Penyebab utamanya adalah status kepegawaian. Guru ASN/PNS masih mendapatkan gaji dan tunjangan layak, sementara guru honorer mengandalkan dana BOS atau sumbangan masyarakat.
Tanpa status kepegawaian tetap, mereka tidak memperoleh tunjangan profesi, tunjangan keluarga, maupun jaminan sosial.
Ketidakjelasan standar gaji minimum guru honorer di seluruh Indonesia membuat angka yang diterima bervariasi, bahkan sering kali tidak manusiawi.
Sri Mulyani Angkat Bicara
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai rendahnya gaji guru dan dosen adalah tantangan serius bagi keuangan negara. Meski anggaran pendidikan 2025 mencapai Rp 724,3 triliun, porsi untuk kesejahteraan guru honorer masih minim.
Ia pun mempertanyakan, apakah masalah ini bisa diselesaikan hanya dengan APBN atau perlu melibatkan partisipasi masyarakat.
“Menjadi dosen atau guru tidak dihargai karena gajinya kecil. Ini tantangan bagi pengelolaan keuangan negara,” ujar Sri Mulyani saat berpidato di ITB, 7 Agustus 2025.
BACA JUGA:Nasib Honorer Palembang Terancam
BACA JUGA:Pelaku Pencurian Kabel PLTU Senilai Puluhan Juta Ditangkap
Harapan ke Depan
Pemerintah belakangan mulai menunjukkan perhatian, seperti penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan beasiswa kuliah untuk guru. Namun, tanpa reformasi menyeluruh pada sistem penggajian, kesenjangan ini akan terus melebar dan profesi guru akan tetap terpinggirkan.