Investasi Sumsel Tembus Rp26,39 Triliun pada Semester I Tahun 2025

Selasa 26 Aug 2025 - 20:27 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

REL, Palembang – Realisasi investasi di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) hingga pertengahan tahun 2025 tercatat mencapai Rp26,39 triliun atau menunjukkan pencapaian sebesar 62 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebesar Rp42,5 triliun.

Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumsel, Eko Agusrianto menyebut jika dibandingkan dengan target nasional yang ditetapkan sebesar Rp78,85 triliun, capaian Sumsel baru berada di angka 33,47 persen.

"Meski begitu, tingkat kepatuhan pelaku usaha dalam melaporkan kegiatan usahanya mengalami peningkatan signifikan, dari 10.048 pelaku usaha pada 2024 menjadi 16.192 di tahun ini," ujar Eko, Selasa (26/8/2025).

Eko mengatakan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) paling signifikan berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dengan total nilai Rp4,61 triliun atau sekitar 55,3 persen dari total PMA.

BACA JUGA:Lapas Sekayu Terima Borgol dan Gembok dari Ditjenpas

"Investasi ini sebagian besar berasal dari proyek ekspansi pabrik OKI Pulp and Paper, termasuk pembangunan fasilitas pabrik tisu tahap II dan III," katanya.

Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) tertinggi tercatat di Kota Palembang, mencapai Rp6,8 triliun atau 37,67 persen.

"Mayoritas berasal dari pembangunan Pabrik Pusri IIIB yang masih dalam tahap konstruksi," tambahnya.

Ia merincikan untuk kategori PMA sektor industri kertas dan percetakan mendominasi dengan nilai Rp4,59 triliun.

BACA JUGA:Balap Ketek Bukan Sekadar Lomba, Tapi Warisan Budaya Bahari Muba

Disusul oleh sektor ketenagalistrikan, gas, dan air (Rp1,84 miliar), industri makanan (Rp557 miliar), transportasi dan telekomunikasi (Rp352 miliar), serta industri kayu (Rp276 miliar).

Adapun PMDN paling banyak disalurkan ke sektor pertambangan (Rp4,62 triliun), industri kimia dan farmasi (Rp3,58 triliun), serta jasa lainnya (Rp2,42 triliun).

Kemudian, subsektor lainnya mencakup tanaman pangan dan peternakan (Rp2,21 miliar) serta industri makanan (Rp976 miliar).

Eko juga menyampaikan bahwa investasi yang masuk selama semester pertama tahun ini telah menciptakan lapangan kerja baru bagi 32.403 orang.

BACA JUGA:Pemkot Pagar Alam Kembali Ngebet Piala Adipura

Tags :
Kategori :

Terkait