Cegah Kasus Keracunan, Ketua PGRI Purworejo Usulkan Program Makan Bergizi Gratis Dikelola Langsung oleh Sekola

Kamis 09 Oct 2025 - 19:00 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

Rel, Bacakoran.co — Maraknya kasus keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. 

Ketua PGRI Kabupaten Purworejo, Irianto Gunawan, menilai salah satu solusi efektif untuk mencegah insiden serupa adalah dengan menyerahkan pengelolaan program tersebut langsung kepada pihak sekolah.

“Memang MBG ini membawa banyak manfaat bagi siswa. Tapi alangkah lebih baik jika pengelolaannya diserahkan kepada sekolah masing-masing melalui komite dan orang tua siswa,” ujar Irianto, Rabu (8/10/2025).

Menurutnya, jika pengelolaan MBG dilakukan di tingkat sekolah, maka proses penyajian makanan akan lebih higienis, segar, dan mudah diawasi. Skala masakan yang lebih kecil juga dinilai dapat menjaga kualitas serta keamanan makanan yang dikonsumsi oleh siswa.

BACA JUGA:Sekda Fauzan Pimpin Rapat PEDA KTNA XVI di Empat Lawang: Taman Pulo Mas Siap Jadi Ikon Baru Daerah

BACA JUGA:Tablet Murah Rasa Premium! Infinix XPAD 20 Pro Hadir dengan Layar 2K & Stylus Canggih

“Sekolah itu kan paling banyak 700 siswa. Kalau masak untuk 700 orang, masih bisa fresh dan aman dikonsumsi. Tapi kalau harus menyiapkan sampai 3.000 porsi, tentu waktu masaknya lama. Yang dimasak lebih dulu bisa saja sudah tidak layak saji saat sampai ke sekolah,” jelasnya.

Irianto menegaskan bahwa pengelolaan berbasis sekolah juga bisa meningkatkan transparansi dan partisipasi aktif dari orang tua siswa. Dengan melibatkan komite sekolah, proses pemantauan dapat dilakukan lebih ketat, sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama antara pihak sekolah dan wali murid.

“Saya yakin para orang tua akan lebih tenang jika MBG dikelola oleh sekolah dengan melibatkan komite. Selain transparan, juga bisa meminimalkan risiko terjadinya kasus yang tidak diinginkan,” tandasnya.

Selain itu, Ketua PGRI Purworejo juga menekankan pentingnya pengawasan tenaga ahli gizi dalam proses penyusunan menu dan pengolahan makanan. Ia berharap pemerintah dapat mendampingi sekolah dengan tenaga profesional agar standar gizi dan kebersihan tetap terjaga.

Usulan tersebut disampaikan di tengah meningkatnya kekhawatiran publik setelah dua kasus keracunan siswa di Kabupaten Purworejo terjadi dalam waktu berdekatan. Insiden itu memunculkan dorongan agar pelaksanaan program MBG dievaluasi secara menyeluruh, demi memastikan keamanan dan kualitas makanan bagi peserta didik.

BACA JUGA:Samsung Galaxy A56 5G: Layar 120Hz, Kamera HDR, dan Desain Premium di Harga Segini!

BACA JUGA:Heboh Penertiban Pasar Tebing Tinggi! Pemilik Toko Sempat Ribut, Akhirnya Bongkar Sendiri Bangunannya

Dengan pendekatan yang lebih dekat dan terpantau, skema pengelolaan MBG di tingkat sekolah diharapkan bisa menjadi langkah strategis untuk menjamin keamanan pangan sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program unggulan pemerintah tersebut.

Kategori :