Xiaomi Hanya Rilis di China? Ini Alasan di Balik Strateginya yang Cerdas

Sabtu 01 Nov 2025 - 11:00 WIB
Reporter : Arul
Editor : Arul

BACA JUGA:Momentum Silaturahmi dan Penguatan Sinergi

Untuk mengakalinya, Xiaomi meluncurkan versi internasional dengan nama berbeda, seperti POCO F atau Xiaomi T Series.

Strategi multi-brand ini memungkinkan Xiaomi menjangkau berbagai segmen konsumen, menyesuaikan spesifikasi dan harga dengan daya beli lokal.

Misalnya, Redmi K90 Pro di China bisa muncul sebagai POCO F8 Ultra di pasar global, dan Redmi Turbo 5 menjadi POCO X8 Pro.

Perbedaan lainnya terletak pada sistem operasi.

Di China, HyperOS versi domestik terintegrasi dengan layanan lokal seperti Weibo dan Baidu, serta mendapat pembaruan lebih cepat.

Sementara HyperOS global sudah mendukung Google Mobile Services (GMS) dan mengikuti aturan privasi serta keamanan internasional — meski pembaruannya datang lebih lambat.

BACA JUGA:Satresnarkoba Berhasil Ungkap Kasus Pengedar Sabu dan Ganja

BACA JUGA:Melawan Saat Akan Ditangkap, Pelaku Curas Didor

Secara keseluruhan, strategi ini bukan bentuk diskriminasi terhadap pasar global, melainkan cara Xiaomi menjaga keseimbangan antara inovasi dan efisiensi bisnis.

Dengan menjadikan China sebagai panggung eksperimen, Xiaomi dapat menguji konsep, memperbaiki kesalahan, lalu menghadirkan versi global yang lebih matang dan stabil.

China, dalam hal ini, adalah laboratorium inovasi Xiaomi, sementara pengguna global menjadi penerima manfaat dari hasil penyempurnaan tersebut.

Pendekatan ini membuat Xiaomi tetap kompetitif di pasar dunia, mempertahankan reputasinya sebagai pionir teknologi, sekaligus mengoptimalkan efisiensi biaya dan sumber daya jangka panjang. ""*

Kategori :