REL, BANGKOK - Alexandre Polking, atau akrab disapa Mano, mengungkapkan perasaan sedihnya setelah dipecat secara tiba-tiba dari posisi pelatih Timnas Thailand. Meskipun telah membawa dua gelar Piala AFF, pencapaiannya tidak cukup untuk mempertahankan posisinya.
Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) tidak merasa puas dengan satu kemenangan pada putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kabar konspirasi dan intrik di sekitar kepergian Polking pun mewarnai peristiwa tersebut. Sebuah rumor bahkan menyebar bahwa Manajer Timnas Thailand, Nualphan Lamsam, bersama dengan Direktur Teknik, Masatada Ishii, bersekongkol untuk menggulingkan Polking.
Terbukti benar, Ishii kini menggantikan posisi Polking sebagai pelatih Timnas Thailand. Meski demikian, Polking tidak menyesali apa yang terjadi. Dalam pernyataannya, ia bersyukur atas perjalanan luar biasa selama dua tahun terakhir bersama tim yang dijuluki Gajah Perang.
"Saya bersyukur atas perjalanan luar biasa bersama tim yang luar biasa. Saya membawa kenangan yang luar biasa," ujar Polking melalui akun Instagram pribadinya.
BACA JUGA:Jokowi Bermain Sepak Bola di Papua
Meski dipecat, Polking tidak meninggalkan timnya dengan perasaan pahit. Ia mengucapkan terima kasih kepada para pemainnya dan berpesan agar mereka tetap menjaga silaturahmi.
"Terima kasih semua telah menjadi bagian dari bab ini dalam kehidupan profesional saya. Tetap silaturahmi, jangan menyerah karena mimpi belum berakhir!" pesan Polking kepada anak-anak asuhnya.
Melihat ke depan, Polking berencana untuk pulang ke Jerman dan merayakan Natal bersama keluarga tercinta. Meski meninggalkan Timnas Thailand, pelatih berusia 47 tahun itu menyatakan bahwa ia hanya perlu istirahat sejenak untuk menikmati waktu bersama keluarga dan teman-teman.
Kepergiannya meninggalkan kenangan manis bersama tim, namun Polking tetap optimis dan berterima kasih atas pengalaman yang telah ia dapatkan. (*)