Air Amran

Sabtu 23 Mar 2024 - 21:25 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Mael
Air Amran

Di tahun pertama sawah baru paling hanya bisa menghasilkan gabah dua atau tiga ton/hektare. 

Tahun kedua hanya bisa naik sedikit. 

BACA JUGA:Keajaiban Alam Curug Cikanteh: Pesona Tersembunyi di Geopark Ciletuh

BACA JUGA:Sempat Jadi Polemik ini Jawaban PJ Gubernur Terkait Penunjukan Plh Kadin Yang Kosong

Pun tahun ketiga. 

Baru di tahun keenam akan mampu menghasilkan 6 sampai 8 ton/hektare. 

Begitu panjang penantian hasilnya. Padahal sebelum tahun keenam medsos akan keburu ribut: 'proyek sawah baru' langsung disebut gagal! 

Bahkan kecaman seperti itu sudah mulai muncul di tahun kedua. Lalu akan kian ribut menjelang Pemilu. 

BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan Ditangkap, Rumah Pelaku Dirusak Pihak Keluarga Korban

BACA JUGA:Non ASN Pemkot Palembang Idul Fitri Dapat Uang Tambahan Jasa

Tentu akan dipersoalkan besarnya biaya cetak sawah baru dibanding hasil. Rakyat tidak akan bisa menerima penjelasan proyek strategis jangka panjang. 

Maka mencetak sawah baru kelihatannya tidak cocok dilakukan di negara yang tiap lima tahun ada Pemilu. Program jangka panjang seperti itu berpotensi jadi persoalan. 

Maka meningkatkan produksi di sawah yang sudah ''jadi'' adalah solusi.  

Dari sudut itu saya melihat Menteri Amran jeli: begitu banyak sawah yang tidak bisa ditanami padi di musim kemarau. Tidak ada irigasi. Sepenuhnya bergantung pada hujan: tadah hujan. 

Mengadakan air di tanah seperti itu lebih mudah dari membuka food estate. 

Petani sendiri sudah lama melihat peluang pengadaan pompa seperti itu. Pompa mandiri. Petani beli sendiri. 

Kategori :

Terkait

Sabtu 25 Jan 2025 - 20:20 WIB

Sulit Panen Tiga Kali Setahun

Minggu 03 Nov 2024 - 21:30 WIB

Prabowo Sebenarnya

Kamis 31 Oct 2024 - 21:41 WIB

Abdullah Listrik