3. Mudah tersinggung
Kekurangan tidur dapat meningkatkan sensitivitas terhadap rangsangan lingkungan, membuat seseorang menjadi lebih mudah tersinggung dan sulit untuk mengendalikan emosi.
4. Kesulitan dalam berpikir
Kekurangan tidur dapat memengaruhi fungsi kognitif otak, menyebabkan kesulitan dalam berpikir jernih, berkonsentrasi pada tugas-tugas, dan mengingat informasi penting.
5. Waktu reaksi yang melambat
Kurang tidur dapat mengakibatkan penurunan kemampuan seseorang untuk bereaksi secara cepat terhadap situasi yang memerlukan respons segera, seperti mengemudi atau berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
6. Sakit kepala
Kekurangan tidur dapat menyebabkan sakit kepala yang terjadi secara teratur atau secara sporadis.
Hal ini mungkin disebabkan oleh ketegangan otot atau perubahan kimia dalam otak akibat kurangnya istirahat yang memadai.
Itulah ciri-ciri seseorang yang kurang tidur, penting memahami pentingnya tidur yang berkualitas dan berusaha untuk mendapatkan istirahat yang cukup setiap malam.
Cara Mengatasi Kurang Tidur
Kurang tidur adalah persoalan umum yang seringkali dihadapi banyak orang dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk membantu mengatasi dan mencegah kurang tidur, terdapat sejumlah langkah yang dapat diambil, yaitu:
Menjaga rutinitas tidur. Menjaga kebiasaan tidur yang konsisten dapat membuat perbedaan besar dalam kualitas dan durasi tidur kamu.
Memberikan waktu yang cukup untuk tidur. Mengatur jadwal tidur yang memungkinkan kamu mendapatkan jumlah tidur yang cukup dan sesuai kebutuhan dan usia kamu.
Meminimalkan paparan cahaya terang atau perangkat elektronik sebelum tidur. Khususnya untuk cahaya biru memiliki efek yang kuat dalam merangsang otak dan memberi sinyal kepada tubuh bahwa masih siang hari. Hal ini membuat tubuh sulit untuk bersiap tidur, bahkan jika sudah waktunya untuk beristirahat.