Rel, Jakarta - PDI Perjuangan akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) kelima di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta.
Namun, yang mencuat adalah ketidakhadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara tersebut, menandai kali pertama beliau tidak hadir dalam acara besar partai yang dipimpin oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa undangan Rakernas ke-V hanya diberikan kepada mereka yang menjaga demokrasi hukum dan berkomitmen pada tegaknya hukum.
BACA JUGA:Jadwal Padat Jokowi Dua Hari di Sumsel, Begini Rundown nya.!
BACA JUGA:Warga Empat Lawang Siap-Siap, Ini 6 Kebiasaan Jokowi Jika Berkunjung Ke Daerah
Hasto mengatakan bahwa Pemilu 2024 dipandang sebagai Pemilu yang paling brutal dalam sejarah demokrasi Indonesia, dengan berbagai bentuk kecurangan yang diduga dimulai dari rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi.
Dalam konteks ini, PDIP memilih untuk mengundang figur yang memiliki semangat dalam menjaga hukum dan demokrasi. Hasto menekankan bahwa partai ini memiliki pijakan yang kuat dalam sejarah, terutama dalam melawan rezim otoriter Orde Baru.
Ketua Steering Committee Rakernas V PDIP, Djarot Saiful Hidayat, menjelaskan bahwa Rakernas ini diadakan di tengah keprihatinan atas berbagai praktik kecurangan dalam Pemilu yang menggerus demokrasi.
BACA JUGA:Tidak Diundang ke Rakernas PDIP, Apakah Hubungan Jokowi dan Partai Retak
BACA JUGA:Presiden Jokowi Bermain Sepak Bola di NTT
Djarot menyebut bahwa acara ini akan dihadiri oleh tiga pilar partai, yakni Struktural Partai, Legislatif Partai, dan Eksekutif Partai, untuk membahas berbagai hal yang menyangkut demokrasi dan politik nasional.
Meskipun demikian, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menegaskan bahwa Presiden Jokowi selalu menghormati keputusan untuk diundang atau tidak dalam acara internal partai. Jokowi menyampaikan terima kasih atas segala undangan yang diberikan.
Dengan demikian, absennya Jokowi dalam Rakernas ke-V PDI Perjuangan menyoroti dinamika politik dan pesan-pesan demokrasi yang sedang berkembang di Indonesia.(*)
BACA JUGA:Jokowi Tunjuk Nawawi Pomolango Jadi Ketua KPK
BACA JUGA:Jokowi Bermain Sepak Bola di Papua