REL, - Didik Suharijadi, dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jember (Unej), memperkenalkan terobosan baru dalam pemanfaatan lingkungan dengan beternak lele menggunakan alat serba otomatis.
Terobosan ini tidak hanya menjadi solusi praktis dalam budidaya ikan tetapi juga menjadi sarana pembelajaran lintas disiplin bagi mahasiswa Unej.
Didik Suharijadi mengungkapkan bahwa ide inovatif ini berasal dari seorang dosen senior di Program Studi Sastra Indonesia yang memanfaatkan gentong bekas dari properti taman untuk budidaya ikan lele. "Ide ini berhasil dan gentong tersebut dimanfaatkan menjadi wadah ternak lele dengan sistem alat serba otomatis untuk pemberian pakan dan penggantian air," jelas Didik dalam keterangannya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat.
Didik menuturkan bahwa proyek ini berawal dari semangat untuk menumbuhkan budaya inovatif di kalangan akademisi dan mahasiswa. Dengan menggunakan alat sederhana seperti gentong, panel surya, timer, baterai, besi bekas, dan wadah pakan bekas kemasan makanan, proyek ini telah berjalan selama tujuh bulan dan berhasil melakukan dua periode panen.
BACA JUGA: Prestasi Gemilang Mahasiswa UI di ONMIPA 2024: Menyapu Bersih dengan 17 Penghargaan
Setiap periode panen memakan waktu sekitar tiga setengah bulan, di mana pada bulan ketiga sudah mulai dilakukan panen secara bertahap.
Sistem otomatisasi yang diterapkan meliputi pemberian pakan otomatis yang diatur tiga kali sehari pada pukul 07.00 WIB, 15.00 WIB, dan 01.00 WIB menggunakan timer.
Hal ini memastikan ikan tetap kenyang dan menghindari perilaku kanibalisme. Selain itu, sistem ini juga mencakup otomatisasi penggantian air, yang mempermudah perawatan terutama pada hari libur.
Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk memanen ikan lele tetapi juga sebagai objek akademik yang melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu. "Mahasiswa sastra dapat mempelajari peristilahannya, mahasiswa teknik memberi masukan penyempurnaan otomasinya, mahasiswa peternakan mengkaji efisiensinya, dan mahasiswa sosial ekonomi mengaji peluangnya sebagai ikhtiar ekonomi masyarakat urban," ujar Didik.
BACA JUGA:Disdikbud Pagar Alam Adakan kegiatan O2SN Tingkat Kota, Ini Pesan Kadisdikbud
Dengan kolaborasi ini, Didik berharap mahasiswa dapat belajar untuk berkomunikasi, mengasah keterampilan menggunakan bahasa, dan mengemas pengetahuan dari berbagai ahli bidang lain sehingga teknologi tepat guna ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam proyek inovatif ini, Didik banyak meminta petunjuk dari dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Unej yang lebih ahli dalam teknologi tepat guna. Kolaborasi lintas fakultas ini memperkaya pengalaman mahasiswa dalam memahami dan menerapkan teknologi otomasi sederhana yang bernilai tinggi.
"Kebetulan dengan menggunakan alat sederhana, kami dapat mengajari mahasiswa untuk belajar bagaimana menggunakan alat sederhana sehingga menjadi sebuah kreativitas yang bernilai tinggi," tambah Didik.
Inovasi beternak lele dengan alat serba otomatis yang dipelopori oleh Didik Suharijadi di Universitas Jember menunjukkan bahwa pemanfaatan lingkungan dan teknologi sederhana dapat memberikan manfaat besar. Selain menghasilkan panen ikan, proyek ini juga membiasakan mahasiswa untuk berkolaborasi lintas disiplin, meningkatkan kreativitas, dan mengembangkan kemampuan teknis serta komunikasi mereka.
BACA JUGA:Ahok Buka-Bukaan Supaya Semua Peserta BPJS Kesehatan Mendapat Perawatan Rumah Sakit