Pilihan Olahraga yang Cocok untuk Anak Remaja

Senin 27 May 2024 - 00:39 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Mael

Anak tidak akan terbiasa untuk beraktivitas fisik bila Anda sendiri tidak mencontohkannya. Maka, biasakan untuk lebih banyak bergerak daripada beraktivitas secara pasif.

Sebagai contoh, mencuci kendaraan sendiri, jalan santai setiap pagi atau sore hari, atau bersepeda jika hendak ke supermarket dekat rumah ketimbang membawa kendaraan bermotor.

Dari situ, anak pun akan belajar bahwa tetap aktif bergerak adalah hal yang sangat penting.

2. Merencanakan akhir pekan yang penuh aktivitas

Apabila Anda dan pasangan sibuk bekerja sepanjang hari, rencanakan akhir pekan yang aktif bersama keluarga.

Daripada selalu menghabiskan akhir pekan untuk menonton film atau bersantai di rumah, ajak anak untuk bergerak misalnya dengan berenang, bersepeda, atau jalan-jalan ke kebun binatang.

Kalau anak merasakan sendiri serunya bergerak, ia pun akan semakin terdorong untuk beraktivitas fisik setiap harinya.

Selain itu, anak akan merasakan aktivitas fisik sebagai sesuatu yang positif karena dilakukan bersama dengan keluarganya.

3. Memilih aktivitas dan olahraga yang disukai anak

Supaya anak tidak malas atau beralasan saat diajak bergerak, pilih aktivitas atau olahraga yang kira-kira disukai untuk anak remaja Anda.

Ada anak yang tidak suka olahraga yang bersifat kompetitif seperti bulu tangkis atau basket. Pasalnya, anak merasa tertekan harus menang.

Jika anak Anda termasuk salah satunya, cari alternatif olahraga lainnya supaya anak remaja tetap beraktivitas tapi tidak terlalu kompetitif. Misalnya bersepeda atau berenang.

4. Menyediakan alat atau sarana penunjang

Dorong anak untuk melakukan aktivitas fisik atau olahraga dengan menyediakan mainan dan alat yang mengharuskannya untuk bergerak, seperti sepeda, bola, atau tali skipping.

Pada saat yang sama, usahakan untuk menentukan batasan waktu penggunaan gadget atau alat-alat elektronik lainnya.

Alat elektronik seperti televisi dan komputer dapat memicu anak untuk bersikap pasif. Adanya keseimbangan bisa membuat anak jadi terlatih untuk menyeimbangkan kegiatan yang aktif dan pasif setiap hari. (*)

Kategori :

Terkait