Gunung Api Dempo Erupsi
REL, Pagaralam - Gunung Api Dempo (GAD) mengalami erupsi. Terlihat dari asap abu-abu yang terlontar dari kawah Merapi ke udara setinggi kurang lebih 300 meter.
Kejadiannya, Senin (27/5) sekitar pukul 04.00 WIB. Erupsi terjadi dalam kondisi GAD yang punya ketinggian 3.173 meter di atas permukaan laut (mdpl) menyandang status level 2 atau Waspada. Status itu tidak berubah sejak 7 Januari 2022 lalu.
Hal itu terpantau pengamatan secara visual dan instrumental oleh Megian, Ardy, dan Wiwit, tim dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) yang berlokasi Kelurahan Dempo Makmur, Kecamatan Pagaralam Utara.
Sebelum erupsi ini, pada 9 Mei 2024 lalu, air danau dalam kawah berubah warna dari hijau tosca menjadi abu-abu. Asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis. Pada 12 Mei 2024 pukul 19.11 WIB terekam gempa hembusan dengan amplitudo 30 mm durasi 45 detik.
BACA JUGA:Jaring Bibit-bibit Handal
BACA JUGA:Kabag OPS Berikan Arahan Pengamanan VVIP
Visual tidak teramati. Pada 15 Mei 2024 air danau kawah berubah warna dari abu-abu menjadi hijau tosca. Pada 17 Mei 2024 air danau kawah kembali berubah warna dari hijau tosca menjadi abu-abu.
Lalu, 27 Mei 2024 hari ini sekitar pukul 04.06 WIB, terekam gempa erupsi dengan visual berupa emisi asap di atas danau kawah berwarna putih hingga kelabu dengan ketinggian maksimal 500 meter dari dasar kawah. Ada juga lontaran material erupsi mencapai jarak maksimal 300 meter dari pusat kawah.
Pascakejadian erupsi hingga pukul 08.00 WIB tidak terekam kegempaan maupun aktivitas yang signifikan. Aktivitas GAD periode 1–26 Mei 2024, terjadi 11 kali gempa hembusan, 1 kali gempa low frequency, 1 kali gempa vulkanik dalam, 3 kali gempa skala I hingga II MMI, 19 kali gempa tektonik jauh, dan 26 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5–4 mm dan dominan 0,5 mm.
Sementara untuk hasil spektogram gempa GAD periode 1-26 Mei 2024 menunjukkan gempa frekuensi rendah yang berasosiasi dengan input fluida. Terekam dengan frekuensi dominan sekitar 2,4 Hz. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak boleh mendekati dan bermalam (camping) di pusat aktivitas kawah Merapi-Gunung.
BACA JUGA:Tugas Baru dari Mega, Akankah Ahok Jadi Lawan Bobby Nasution di Pilkada Sumut.
BACA JUGA:Warisan dan Pengaruh Gus Dur: Mengenang Masa Kepresidenan yang Singkat
Masyarakat sekitar GAD diimbau agar tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas GAD melalui aplikasi MAGMA Indonesia. “Sementara Gunung Api Dempo masih aman," tegas Megian seraya mengatakan belum ada laporan adanya hujan abu ke pos pemantau.
Diketahui, erupsi GAD tercatat sejak tahun 1818 dengan interval 1 tahun hingga 32 tahun. Erupsi terakhir tercatat pada Agustus 2023 berupa erupsi freatik yang menghasilkan lontaran material lebih kurang 500 meter di sekitar kawah aktif. Menyebabkan hujan abu di sekitar gunung tersebut. (rer)