Bahkan, sejumlah penelitian juga telah menghubungkan manfaat perilaku baik ini dengan kesehatan fisik dan mental seperti berikut.
1. Membuat Anda lebih bahagia
Percaya atau tidak, kebaikan yang dilakukan untuk orang lain bisa meningkatkan rasa bahagia.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (2014) menemukan rasa senang karena berbuat baik tercermin dari perubahan biologis di dalam tubuh.
Mengikuti kegiatan amal dan memberikan donasi ternyata bisa mengaktifkan bagian otak yang berkaitan dengan perasaan senang dan puas.
Selain itu, kebaikan yang Anda lakukan juga dipercaya dapat membantu meningkatkan pelepasan endorfin pada otak sehingga mengurangi stres dan rasa cemas.
2. Mendukung kesehatan fisik dan mental
Seorang altruis biasanya memiliki kesehatan fisik yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak. Sebagai contoh, sukarelawan yang aktif pada kegiatan kemanusiaan.
American Public Health Association juga menyebutkan efek rasa senang saat membantu orang lain dapat mengurangi risiko kematian, khususnya pada lansia.
Bahkan, aktif melakukan kebaikan juga dapat meningkatkan kesehatan pada pengidap penyakit kronis, seperti HIV dan multiple sclerosis.
3. Meningkatkan kualitas hubungan
Memiliki kepedulian tinggi terhadap orang lain ternyata dapat meningkatkan kualitas hubungan Anda dengan pasangan.
Sebuah penelitian dalam Journal of Personality (2019) menyatakan bahwa kebaikan merupakan salah satu kualitas paling penting yang dicari-cari orang saat memilih pasangan.
Maka dari itu, peduli dan berbuat baik kepada orang lain bisa meningkatkan ketertarikan lawan jenis kepada diri Anda.
Namun, jangan sampai sengaja berbuat baik hanya untuk mencari pasangan. Lakukan dengan tulus semata-mata hanya untuk memberikan bantuan kepada orang lain.
Dampak buruk sikap altruisme