REL, Italia - Paul Pogba, gelandang Juventus berusia 30 tahun, mendapati dirinya terjerat dalam kasus doping yang mengguncang dunia sepak bola. Setelah kegagalan tes doping pada pertandingan Juventus melawan Udinese bulan Agustus lalu, kantor kejaksaan anti-doping di Italia telah menuntut sanksi berat berupa larangan bermain selama empat tahun.
Prosedur hukum telah selesai, dan Sky Sports Italia melaporkan bahwa kejaksaan anti-doping Italia meminta skorsing tersebut. Hasil tes menunjukkan jejak DHEA, zat yang dilarang di Serie A, dalam sistem tubuh Pogba. Kasus ini membuka peluang hukuman maksimal, namun masih dapat dikurangi jika terdapat pembelaan yang mampu membuktikan bahwa dopingnya tidak disengaja.
Pogba, yang belum memberikan komentar publik mengenai kasusnya, tampaknya tidak akan melakukan negosiasi dengan badan anti-doping Italia. Dengan demikian, kasus ini menuju persidangan di hadapan pengadilan anti-doping Italia.
Skandal doping ini menjadi catatan negatif baru bagi Pogba, yang sebelumnya diganggu cedera sejak bergabung kembali dengan Juventus dari Manchester United pada Juli 2022. Cedera lututnya membuatnya absen dari perjalanan Prancis ke final Piala Dunia tahun lalu. Musim ini, Pogba hanya bermain 52 menit dalam dua penampilan Serie A untuk Juventus.
BACA JUGA:PWI Lahat Terima Satu Unit Laptop dan Printer dari PT Bukit Asam
Selain risiko skorsing, kontrak Pogba dengan gaji bersih tahunan sebesar €8 juta hingga musim panas 2026 menjadi sorotan. Media melaporkan bahwa Juve mungkin berupaya mengakhiri kontraknya jika skorsing empat tahun diberlakukan. Meskipun Pogba telah menerima gaji selama larangannya, situasi ini menimbulkan ketidakpastian terkait masa depan karier dan kontrak sang pemain. (*)