REL , - Sate kelinci adalah salah satu kuliner unik yang semakin populer di Indonesia, terutama di daerah pegunungan seperti Bandung, Malang, dan dataran tinggi Dieng.
Dengan tekstur daging yang lembut dan rasa yang khas, sate kelinci menawarkan alternatif menarik bagi pecinta kuliner yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda dari sate ayam atau kambing.
Meskipun daging kelinci tidak sepopuler daging ayam atau sapi, kelinci telah lama menjadi sumber protein di beberapa daerah di Indonesia. Di pegunungan dan pedesaan, kelinci sering dipelihara karena mereka mudah dirawat dan berkembang biak dengan cepat. Dari sinilah tradisi mengolah kelinci menjadi sate dimulai, terutama sebagai upaya memanfaatkan daging kelinci yang melimpah.
1. Tekstur dan Rasa
BACA JUGA:Keren Banget, Ini 7 Wisata Paling Keren Di Semarang!
BACA JUGA:Perkenalkan Makanan Khas, Pemprov Lampung Gelar Kuliner Lampung Festival 2024
- Daging kelinci dikenal dengan teksturnya yang lembut dan rasanya yang gurih. Daging ini rendah lemak dan tinggi protein, menjadikannya pilihan sehat bagi mereka yang peduli dengan asupan kalori dan nutrisi.
2. Bumbu dan Penyajian
- Seperti sate pada umumnya, sate kelinci biasanya dibumbui dengan rempah-rempah khas Indonesia seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, dan kemiri. Bumbu ini meresap dengan baik ke dalam daging, memberikan rasa yang kaya dan lezat.
- Sate kelinci biasanya disajikan dengan bumbu kacang atau kecap manis yang dicampur dengan irisan cabai dan bawang merah. Beberapa tempat juga menyajikannya dengan lontong atau nasi.
BACA JUGA:Serunya Malam di Jogja: Kuliner Kekinian dan Live Music Trisuaka di Angkringan Pendopo Lawas.
3. Cara Memasak
- Daging kelinci dipotong kecil-kecil dan ditusuk menggunakan tusukan sate. Kemudian, sate dibakar di atas arang hingga matang sempurna. Proses pembakaran ini memberikan aroma khas yang menggugah selera.
Beberapa daerah di Indonesia terkenal dengan sate kelinci mereka. Beberapa tempat yang bisa dikunjungi antara lain:
- Lembang, Bandung