RAKYATEMPATLAWANG.BACAKORAN.CO -- Sebuah tradisi unik dilakukan oleh pasangan pengantin setelah melaksanakan acara pernikahan mereka di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Mereka menjalankan tradisi Mandi Kasai di Sungai Kelingi, yang telah menjadi bagian dari budaya Kelurahan Lubuklinggau Ilir. Tradisi ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat setempat, tetapi juga wisatawan yang datang.
BACA JUGA:Luar Biasa, Ini 6 Rekomendasi Wisata Budaya di Malang! Ada Apa Aja?
"Tradisi Mandi Kasai ini dilaksanakan sebagai bagian dari ritual pengantin setelah acara pernikahan," kata Asman, seorang tokoh adat dan budayawan.
Setelah acara pernikahan selesai, pasangan pengantin diarak menggunakan tandu menuju tepi sungai oleh teman-teman dan kerabat mereka. Prosesi arak-arakan ini diiringi dengan tabuhan rebana dan gong, serta sorak-sorai dari keluarga dan teman-teman mereka.
Sesampainya di tepi sungai, pasangan pengantin turun dari tandu dan dimandikan dengan disiram air Sungai Kelingi.
BACA JUGA:Kue Keukarah Khas Aceh: Simbol Keberagaman Budaya dan Kekayaan Rasa
"Tradisi ini memiliki makna untuk melepas masa lajang mereka dan memulai hidup baru sebagai pasangan suami istri. Mandi Kasai juga melambangkan pembersihan dan persiapan mereka menghadapi kehidupan rumah tangga," jelas Asman.
Menurut Asman, tradisi Mandi Kasai merupakan warisan budaya khas Lubuklinggau yang telah dilakukan secara turun-temurun sejak zaman dahulu.
"Sayangnya, tradisi ini hampir punah karena pelaksananya, seperti pelara (dukun), semakin jarang ditemui di Lubuklinggau," tambahnya.
BACA JUGA:Nusa Penida, Memadukan Keindahan Alam dengan Kekayaan Budaya
Asman berharap agar generasi muda dapat memahami dan mewarisi tradisi ini agar tetap lestari dan dapat dilaksanakan oleh generasi-generasi mendatang. (*)