Jadi, tidak perlu malu untuk menyetujui kritikan. Ingat, menerima kritikan bukan berarti Anda kalah, tetapi mau belajar untuk menjadi lebih baik.
3. Dengarkan terlebih dahulu
Ketika atasan sedang memberikan kritikan, sebaiknya jangan memotong pembicaraannya. Sebaliknya, dengarkanlah masukan tersebut sehingga Anda tidak terlihat defensif.
Dengan begitu, pemberi kritik akan merasa bahwa Anda merupakan sosok yang fleksibel dan mau mendengarkan masukan orang lain.
Suasana diskusi pun akan menjadi lebih “cair” sehingga Anda pun bisa memberikan tanggapan, pertanyaan, atau sanggahan dalam suasana yang positif.
4. Ajukan pertanyaan
Setelah berhasil mengendalikan diri untuk tidak memotong kritik yang Anda terima, Anda bisa mengajukan pertanyaan.
Namun, pastikan bahwa pertanyaan Anda tidak defensif. Pertanyaan ini diajukan agar Anda lebih memahami masukan tersebut.
Sebagai contoh, jika atasan mengatakan bahwa desain buatan Anda harus diganti warnanya, tanyakan referensi warna yang diinginkan alih-alih bersikeras menjelaskan bahwa pilihan warna Anda adalah yang terbaik.
5. Jangan dianggap personal
Cara terbaik untuk menyikapi masukan dari orang lain adalah dengan tidak menganggapnya secara personal.
Artinya, yakinlah bahwa masukan tersebut ditujukan untuk meningkatkan kualitas kinerja Anda, bukan serangan terhadap diri atau karakter Anda.
Setelah itu, gunakan kritikan untuk memperbaiki kinerja Anda. Siapa yang tahu, masukan yang Anda dapatkan di suatu tempat bisa berguna ketika Anda bekerja di tempat lain.
6. Beri waktu untuk menenangkan diri
Cara seseorang dalam menyampaikan kritik memang bisa menimbulkan sakit hati. Jika Anda mendapatkan kritikan yang demikian, carilah momen untuk menenangkan diri.
Pikiran yang tenang akan membantu Anda memproses kritikan dengan sudut pandang yang lebih baik dan objektif.