Mereka menjawab kompak: tidak. Rico memang bertubi-tubi menyerang backing judi dan narkoba di Karo tapi tidak pernah menyebut nama Bebas Ginting.
Logikanya: Bebas Ginting tidak ada urusan dengan Rico sebagai wartawan TribrataTV Online. Lalu untuk apa Rico membayar dua orang itu untuk membakar rumah Rico.
BACA JUGA:Kapolda Sumatera Selatan Raih Penghargaan Bergengsi di CNN Indonesia Awards 2024
BACA JUGA:12 Target Sasaran Operasi Patuh Musi 2024
Kamis besok wartawan Karo menggelar demo ke Polres. Intinya: agar pembakaran rumah Rico diusut sampai tuntas. Mereka juga mempertanyakan mengapa DPRD Tanah Karo sama sekali tidak berkomentar soal pembakaran rumah wartawan itu.
Yang juga dituntut wartawan Karo adalah: agar polisi mengungkapkan isi CCTV yang dipasang di satu toko bahan bangunan di sebelah rumah Rico.
CCTV itu sudah disita polisi. Rekaman itulah yang jadi petunjuk untuk melacak pelaku pembakaran. Pemilik CCTV adalah panglong Setia Budi.
''Panglong'' adalah bahasa Karo untuk menyebut toko yang menjual bahan-bahan bangunan. Di pojok luar toko itu dipasangi CCTV. Kameranya bisa menjangkau rumah Rico.
Posisi rumah Rico memang di sebelah panglong Setia Budi. Hanya dipisahkan oleh jalan kecil menuju kuburan. Rumah papan 3x4 meter milik Rico di jalan yang sama dengan panglong: Jalan Nabung Surbakti.
Di Batak Karo memang ada marga Surbakti. Pernah KPU pusat dipimpin oleh seorang bermarga Surbakti. Ada juga ahli politik di Unair bermarga Surbakti.
Nabung Surbakti adalah pahlawan kemerdekaan di Karo yang dijadikan nama jalan di Kabanjahe.
Saya masih gagal menghubungi wartawan yang malam itu mengantarkan Rico pulang pada pukul 00.00. Ia masih belum mau keluar rumah. Ia masih trauma.
Malam itu ia mengantar Rico dengan mobil online. Sudah beberapa hari Rico sendiri tidak berani naik sepeda motor. Ia sudah merasa nyawanya terancam akibat tulisan-tulisannya.
Saya pun berjanji akan ke Karo: manakala polisi berhasil merangkai rantai pembakaran rumah Rico secara utuh, tidak terputus sampai di Bebas Ginting. Anda pun boleh ikut.(Dahlan Iskan)