Tuding Tetesan Air Stasiun LRT Sebabkan Jalan Rusak

Jumat 12 Jul 2024 - 22:27 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Mael

REL, Palembang - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan melaporkan bahwa tetesan air dari Stasiun LRT Sumsel mengakibatkan genangan air dan kerusakan jalan di beberapa wilayah dalam Kota Palembang. 

Kepala BBPJN, Hardy Siahaan, mengungkapkan kondisi ini setelah meninjau Jembatan Ampera pada Kamis (12/7/2024).

Hardy Siahaan menjelaskan bahwa jalan-jalan yang mengalami kerusakan parah dan berada di bawah tanggung jawab BBPJN antara lain Jalan Sudirman, Jalan RE Martadinata, Jalan Abdul Rozak, dan beberapa jalan lainnya. 

Salah satu penyebab utama kerusakan jalan, seperti di Jalan Kolonel H Barlian, adalah tetesan air dari Stasiun LRT Sumsel yang terus merembes ke jalan.

BACA JUGA:Leicester City Berusaha Rekrut Matias Soule dari Juventus

BACA JUGA:Empat Pemain Liverpool Berlaga di Final Euro dan Copa America

"Kami menemukan bahwa kerusakan jalan di Kolonel H Barlian, salah satu penyebabnya adalah cucuran air yang berasal dari Stasiun LRT Sumsel," kata Hardy Siahaan.

Selain itu, Hardy juga menyebut bahwa saluran air di bawah perlintasan LRT turut mempercepat kerusakan jalan. Pembangunan LRT Sumsel diduga mengalami kebocoran yang membuat air terus merembes ke jalan, sehingga menyebabkan kerusakan lebih cepat.

Kerusakan jalan juga ditemukan di depan Sekolah Kusuma Bangsa di Jalan Kolonel H Barlian, yang merupakan lokasi langganan banjir. BBPJN terus melakukan upaya perbaikan dan penataan jalan nasional sepanjang kurang lebih 60 km di wilayah Kota Palembang.

"Kita tetap melakukan penataan, perbaikan, dan penanganan jalan nasional di wilayah Kota Palembang. Cuaca memang memengaruhi kondisi jalan, tetapi kami berusaha untuk segera menutup lubang-lubang yang ada," tambah Hardy.

Hardy menjelaskan bahwa BBPJN tidak melakukan pekerjaan besar pada tahun ini karena anggaran yang disiapkan hanya untuk pemeliharaan, penanganan jalan berlubang, dan penataan pada tahun 2024. 

Selain itu, BBPJN juga akan melakukan pembersihan saluran di jalan nasional untuk mengantisipasi banjir dan genangan air.

"Saat ini, kemantapan jalan nasional sudah mencapai 98 persen, hanya tersisa 1 persen jalan yang memerlukan penanganan lebih lanjut. Kami akan terus meningkatkan kemantapan jalan seiring dengan pekerjaan dan pemeliharaan yang dilakukan," jelas Hardy.

Untuk perbaikan jalan yang lebih besar, BBPJN masih menunggu anggaran dari DIPA yang diharapkan turun pada Agustus. Anggaran tersebut semestinya turun pada Juni, tetapi tertunda hingga September. 

Sementara itu, untuk proyek IPAL hanya enam dari total sepuluh ruas jalan yang dianggarkan melalui dana Inpres jalan daerah.

Kategori :