REL, Inggris - Musim yang sulit bagi Manchester United telah memunculkan spekulasi seputar masa depan pelatih mereka, Erik ten Hag. Dengan kabar akuisisi 25 persen saham klub oleh Sir Jim Ratcliffe, mencuatlah pertanyaan tentang siapa yang akan menjadi pelatih baru jika Ten Hag dipecat.
Ten Hag, yang sekarang mendapati timnya tersingkir dari Liga Champions di posisi terbawah grup, juga menghadapi tekanan dari performa buruk di Piala Liga dan posisi yang tidak aman di Premier League.
Kekalahan telak 0-7 melawan Liverpool di Anfield bisa menjadi pukulan fatal bagi posisinya.
Graham Potter, pelatih Brighton & Hove Albion, disebut-sebut sebagai favorit untuk menggantikan Ten Hag.
BACA JUGA:Kaus Lionel Messi Terjual 7,8 Juta Dolar Amerika di Lelang Sotheby's
BACA JUGA:Justin Hubner Resmi Pindah Federasi
Namun, tidak semua pihak setuju dengan kemungkinan ini. Mantan Pemilik Crystal Palace, Simon Jordan, mengkritik potensi penunjukan Potter, meragukan apakah dia dapat mengatasi tekanan di klub sebesar Manchester United.
Jordan menyoroti pengalaman Potter yang sebelumnya gagal saat melatih Chelsea dan mempertanyakan kemampuannya untuk mengelola situasi sulit di klub sekelas Manchester United. Ia menyebutnya sebagai keputusan yang keliru dan mengingatkan bahwa melompat dari Brighton ke Chelsea adalah langkah yang terlalu berat bagi Potter.
"Saya pikir mungkin jika Anda memasukkan Potter ke Manchester United dan dia diberi tantangan yang adil, serta platform yang merata untuk membangun performa terbaiknya, itu mungkin baik. Namun, itu bukanlah Manchester United," tegas Jordan.
Dia menambahkan bahwa pemilik klub perlu memahami bahwa situasi saat ini, dengan cedera pemain dan ketidaksempurnaan skuad, bukanlah kondisi ideal untuk menugaskan Potter sebagai pelatih baru.
Kritik Jordan terhadap kemungkinan penunjukan Potter sebagai pelatih baru bagi Manchester United sangat tajam, menyatakan bahwa jika pemilik klub berpikir itu adalah langkah yang baik, mereka sebaiknya mempertimbangkannya ulang.
Dengan ketidakpastian yang mengitarinya, masa depan Ten Hag dan siapa yang akan menjadi pelatih baru Manchester United tetap menjadi topik hangat untuk diamati. (*)