Hal ini bertujuan untuk memurnikan jiwa dan mempersiapkan diri secara mental.
Pada hari pelaksanaan, individu tersebut duduk di sebuah tempat yang sudah disucikan.
BACA JUGA:Artis Amar Zoni Kembali Masuk Penjara atas Kepemilikan Narkoba dan Terlibat bisnis Narkoba.
Dukun atau pemimpin adat kemudian mulai menggergaji taring menggunakan alat tradisional yang telah diberkati.
Selama proses ini, peserta harus menahan rasa sakit sebagai bentuk ujian keberanian dan ketahanan.
Setelah proses selesai, gigi taring yang runcing akan menjadi simbol kebanggaan dan status baru dalam masyarakat.
Dampak Sosial dan Budaya
Ritual gergaji taring memiliki dampak yang signifikan dalam struktur sosial dan budaya Suku Mentawai.
Individu yang telah menjalani ritual ini sering kali mendapatkan posisi terhormat dalam masyarakat.
BACA JUGA:Era Baru Transportasi: Taksi Terbang EHang 216 Segera Mengudara di IKN Indonesia
Mereka dianggap lebih matang dan memiliki kekuatan spiritual yang lebih besar.
Selain itu, ritual ini juga berfungsi sebagai sarana untuk memperkuat identitas budaya Suku Mentawai.
Dalam era modernisasi yang semakin pesat, mempertahankan tradisi seperti upacara gergaji taring membantu masyarakat Mentawai menjaga warisan budaya mereka tetap hidup dan relevan.
Ritual upacara gergaji taring di Suku Mentawai adalah contoh yang menakjubkan dari kekayaan budaya Indonesia.
Dengan memahami dan menghargai tradisi ini, kita dapat melihat betapa dalamnya makna yang terkandung dalam setiap ritual adat, serta pentingnya menjaga warisan budaya tersebut untuk generasi mendatang.
BACA JUGA:Ini 6 Fakta Menarik Suku Mante, Keberadaannya Masih Menjadi Misteri