REL, OGAN KOMERING ILIR - Asap tebal masih menyelimuti wilayah Jungkal, Sumatera Selatan, dengan 7.300 hektare lahan gambut yang telah terbakar.
Meskipun hujan turun, hanya gerimis, yang belum mampu mengatasi kondisi sangat kering.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, didampingi Penjabat Gubernur Sumsel, Agus Fatoni meninjau langsung upaya pemadaman.
Peninjauan ini juga dalam rangka memberikan dukungan moral kepada satuan tugas (satgas) pemadaman karhutla di lapangan.
Menteri Siti Nurbaya, setelah rapat penanganan karhutla di Daops Manggala Agni OKI, menyatakan bahwa sudah 68 hari intensif untuk menangani kebakaran hutan dan lahan di Sumsel, terutama di wilayah timur dan selatan, OKI dan Ogan Ilir.
BACA JUGA:Tingkatkan Peran Strategis Guru
Dia mengungkapkan bahwa ada 4-5 lokasi yang terus-menerus terbakar, menyumbang sekitar 80% dari total hotspot tahun ini, yang mencapai 10.090 titik.
Dalam kunjungannya, Menteri Siti Nurbaya mendengarkan curhat dari para petugas yang telah bekerja siang malam selama 68 hari untuk memadamkan api.
Upaya pemadaman terus dilakukan, sementara untuk wilayah Jungkal, sedang diupayakan mendapatkan suplai air dari Sungai Komering.
Selain itu, dilakukan langkah-langkah pemberdayaan terhadap masyarakat untuk menghindari pembakaran lahan di masa depan.
Menanggapi perusahaan yang melanggar, Menteri LHK menegaskan bahwa akan diberikan sanksi tegas melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian LHK.
Dia mengatakan bahwa semua yang melanggar akan dijatuhi sanksi.
BACA JUGA:Program Menarik, Perkuat Kepercayaan Nasabah
Kepala Balai Pengendalian Perubahan Pengendalian Iklim Wilayah Sumatera, Ferdian Krisnanto, menjelaskan kondisi lahan gambut yang terbakar dan upaya untuk mencegah agar tidak terbakar lebih dalam lagi.
Meskipun beberapa titik api sudah berhasil dipadamkan, upaya pemadaman masih terus dilakukan di berbagai lokasi, seperti Cengal, Menang Raya, dan Pangkalan Lampam.