Pada tahun 2015, lebih dari 2,6 juta hektar lahan terbakar di Indonesia.
Kalimantan Tengah menjadi area terparah. Kebakaran hutan disebabkan oleh aktivitas manusia dan fenomena El Nino.
BACA JUGA:Viral di Media Sosial: Orang Tergeletak di Alun-Alun Kidul Jogja, Dirujuk ke RS
BACA JUGA:Siswa dan Warga Bergelantungan di Jembatan Nyaris Putus di Sukabumi
Kerugian ekonomi mencapai 16 miliar dolar, sementara emisi karbon dioksida meningkat hingga 15,95 juta ton per hari.
Sebanyak 97% dari total emisi karbon dioksida pada tahun 2015 berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
5. Kebakaran Hutan di Kalimantan Tengah pada 2019
Kebakaran hutan pada 2019 menyebabkan hangusnya lebih dari 850 ribu hektar lahan.
Sebanyak 42 persen dari total area yang terbakar merupakan lahan gambut.
BACA JUGA:MenPAN RB dan DPR Sepakat Berikan NIP kepada 1,7 Juta Tenaga Honorer pada Desember 2024
BACA JUGA:Penghapusan Jurusan di SMA Ancam Masa Depan Pendidikan Indonesia
Kebakaran di lahan gambut sulit dipadamkan dan menghasilkan banyak kabut asap.
Terbakarnya lahan gambut menghasilkan 708 juta ton gas rumah kaca, yang memicu pemanasan global dan perubahan iklim.
Kebakaran hutan di Indonesia merupakan masalah yang kompleks dan berulang setiap tahunnya.
Penyebab utama meliputi kekeringan akibat kemarau dan ulah manusia, termasuk aktivitas pembukaan lahan untuk perkebunan dan pertanian.
Dampak dari kebakaran hutan sangat merugikan, baik dari segi kesehatan, ekonomi, maupun lingkungan.