Pemerintah Lubuklinggau Instruksikan Penataan Wisata Sungai Kasie, Tutup Sementara hingga Masalah Teratasi

Reporter: Riski |

Editor: Padri |

Rabu , 31 Jul 2024 - 19:23

Pemerintah Lubuklinggau Instruksikan Penataan Objek Wisata Sungai Kasie, Tutup Sementara hingga Masalah Teratasi-(Poto: ist/ist)-

Saat ini, objek wisata Sungai Kasie ditutup sementara hingga masalahnya terselesaikan.

Penutupan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada pihak yang dirugikan dan agar tata kelola wisata bisa berjalan dengan baik.

Penutupan objek wisata dimulai sejak Jumat kemarin, sebagaimana disampaikan oleh Lurah Lubuk Tanjung, Supawi.

"Hasil rapat di kelurahan bersama masyarakat petani dan pedagang di Kasie memutuskan untuk menutup sementara sebelum ada izin resmi dari pemerintah," ujar Supawi pada Senin, 29 Juli 2024.

Masyarakat sekitar Sungai Kasie merasa terganggu dengan keramaian pengunjung dan khawatir akan dampak negatif dari pembangunan kolam di tengah sungai, yang dapat menyebabkan longsor saat terjadi banjir.

Selain itu, jembatan gantung yang menjadi akses masuk ke lokasi wisata sudah mulai goyah, meningkatkan risiko keselamatan bagi pengunjung.

pemerintah lubuklinggau instruksikan penataan wisata sungai kasie, tutup sementara hingga masalah teratasi                            rakyatempatlawang.bacakoran.co – pj wali kota lubuklinggau, h. trisko defriansa, menginstruksikan dinas pariwisata untuk berkoordinasi dengan camat dan lurah guna menyelesaikan masalah terkait objek wisata sungai kasie. instruksi ini disampaikan pada selasa, 30 juli 2024.
"saya telah memerintahkan dinas pariwisata untuk berkoordinasi dengan camat dan lurah agar masalah di kasie dapat diselesaikan," kata trisko.
baca juga:objek wisata sungai kasie ditutup sementara, penutupan ini dipicu oleh masalah pengelolaan dan keluhan masyara
baca juga:banyak yang nggak tau, ini 4 rekomendasi wisata di majalengka yang wajib dikunjungi
baca juga:makin banyak potensi wisata
trisko mengungkapkan bahwa rapat di kelurahan belum menghasilkan solusi, alias deadlock. 
"hasil rapat di kelurahan masih deadlock. saya telah membagikan rekaman video rapat tersebut kepada kepala dinas pariwisata, pak adi wena. hari ini mereka harus segera mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini," tambahnya.
trisko menilai objek wisata sungai kasie memiliki potensi besar untuk dikembangkan, namun memerlukan penataan dan pengelolaan yang melibatkan semua pihak terkait. 
ia menyarankan pembentukan kelompok sadar wisata (pokdarwis) untuk mengelola wisata tersebut secara kolektif. 
baca juga:objek wisata sungai kasie ditutup sementara, penutupan ini dipicu oleh masalah pengelolaan dan keluhan masyara
baca juga:melihat keindahan sejarah jakarta, 7 destinasi wisata yang wajib dikunjungi! 
"jika dikelola secara kelompok, semua hal bisa disepakati dan dimusyawarahkan," jelasnya.
trisko juga menyebut bahwa pemerintah akan mendukung pengembangan infrastruktur di sekitar sungai kasie. setelah infrastruktur siap, pengelolaan akan diserahkan kepada kelompok sadar wisata. 
"pemerintah akan membangun infrastruktur terlebih dahulu, dan setelah itu, pengelolaan akan diserahkan sepenuhnya," ungkapnya.
saat ini, objek wisata sungai kasie ditutup sementara hingga masalahnya terselesaikan. 
baca juga:wajib dikunjungi, ini 5 rekomendasi wisata sulawesi yang menakjubkan
baca juga:destinasi wisata air terjun populer di jombang, cocok untuk libur akhir pekan
penutupan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada pihak yang dirugikan dan agar tata kelola wisata bisa berjalan dengan baik.
penutupan objek wisata dimulai sejak jumat kemarin, sebagaimana disampaikan oleh lurah lubuk tanjung, supawi. 
"hasil rapat di kelurahan bersama masyarakat petani dan pedagang di kasie memutuskan untuk menutup sementara sebelum ada izin resmi dari pemerintah," ujar supawi pada senin, 29 juli 2024.
baca juga:kampung cai ranca upas: destinasi wisata alam di bandung yang menyegarkan
baca juga:5 rekomendasi wisata menarik di jakarta utara, begini ulasanya!
masyarakat sekitar sungai kasie merasa terganggu dengan keramaian pengunjung dan khawatir akan dampak negatif dari pembangunan kolam di tengah sungai, yang dapat menyebabkan longsor saat terjadi banjir.
selain itu, jembatan gantung yang menjadi akses masuk ke lokasi wisata sudah mulai goyah, meningkatkan risiko keselamatan bagi pengunjung.