Pemerintah Pastikan APBN Tetap Berfungsi Sebagai Shock Absorber di Tengah Tekanan Ekonomi
-Foto/Ist.-
REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID -Dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi, pemerintah memastikan bahwa program perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan, bantuan pangan, dan subsidi tetap berjalan guna menjaga daya beli masyarakat.
Menteri Suahasil Nazara menegaskan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan berperan sebagai shock absorber untuk meredam dampak tekanan ekonomi.
BACA JUGA:Bank Indonesia Rencanakan Penerbitan Rupiah Digital untuk Menyongsong Perubahan Zaman
BACA JUGA:Penipuan Umrah: Kasus Tersangka yang Mengelabui Korban dengan Biro Perjalanan Abal-abal
Meskipun demikian, Suahasil menyebutkan bahwa peran APBN ini akan dikendalikan dengan cermat untuk menjaga kesehatan fiskal pemerintah agar tetap berada di bawah batas aman yang ditetapkan Undang-Undang Keuangan Negara, yaitu 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah memperkirakan defisit APBN akan mencapai 2,7% dari PDB, setara dengan Rp 609,7 triliun, hingga akhir tahun ini.
BACA JUGA:Duel Berdarah Berujung Kematian Setelah Pesta Miras
BACA JUGA:Xiaomi Turunkan Harga Varian Redmi Note 13 dan Produk Lainnya
"APBN harus terus dipantau dengan seksama untuk menghindari potensi masalah," ujar Suahasil."Meskipun penerimaan mungkin sedikit di bawah target, belanja akan tetap dipastikan, sehingga defisit melebar sedikit namun tetap berada di bawah 3% dari PDB, dan itu diharapkan dapat diterima oleh perekonomian kita," tambahnya.
,