Polisi di Kendari Jadi Korban Pengeroyokan Kelompok Preman, Dua Pelaku Ditangkap

Reporter: Riski |

Editor: Riski |

Minggu , 04 Aug 2024 - 13:33

Ilustrasi .foto : Dok/Ist--

REL.BACAKORAN.CO - Seorang polisi di Kendari menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh sekelompok preman. Dua dari sembilan pelaku berhasil ditangkap oleh pihak berwenang.

"Iya benar, dua orang sudah kita tangkap. Jumlah pelaku ada 9 orang, sementara dalam pengejaran 4 orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu," ujar Kapolsek Poasia, AKP Jumiran, kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (3/8).

Dua pelaku yang telah ditangkap, berinisial H dan A, bersama rekan-rekannya menganiaya anggota polisi berinisial TH (22) dan pemilik warung makan AM (30) di Jalan AH Nasution, Kecamatan Kambu, Kendari, pada Kamis (1/8) malam.

"Kejadiannya itu subuh, pemilik warung dan anggota (korban). Anggota baru pulang patroli, dia lapar, biasakan kalau patroli malam sampai subuh, dia rasa lapar, makanya dia singgah makan," jelas Jumiran.

Saat korban sedang makan, komplotan pelaku datang dan memesan makanan. Namun, mereka menolak membayar dan memaksa anggota polisi untuk membayar makanan mereka.

"Komplotan mereka, namanya preman habis apakah, habis mabuk toh, singgah lah di warung itu. Yang masuk ke dalam warung itu melakukan aksi 4 orang.

Kita masih mengejar 4 pelaku yang melakukan aksi itu secara langsung (yang keroyok anggota), yang lainnya itu tidak masuk dalam warung, tapi ada di lokasi," terang Jumiran.

Setelah penangkapan dan pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku berinisial H juga terlibat dalam pengeroyokan anggota polisi di Raha, Kabupaten Muna, Sultra, beberapa waktu lalu.

"H ini juga pernah menganiaya anggota Polisi di Raha, ada laporan polisinya.

Dia itu selalu pakai atribut Kopassus, sering sekali pakai atribut Kopassus, mau dibilang anggota Kopassus, semau-semaunya dia mau prank anggota.

polisi di kendari jadi korban pengeroyokan kelompok preman, dua pelaku ditangkap                            rel.bacakoran.co - seorang polisi di kendari menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh sekelompok preman. dua dari sembilan pelaku berhasil ditangkap oleh pihak berwenang.
"iya benar, dua orang sudah kita tangkap. jumlah pelaku ada 9 orang, sementara dalam pengejaran 4 orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu," ujar kapolsek poasia, akp jumiran, kepada cnnindonesia.com, sabtu (3/8).
dua pelaku yang telah ditangkap, berinisial h dan a, bersama rekan-rekannya menganiaya anggota polisi berinisial th (22) dan pemilik warung makan am (30) di jalan ah nasution, kecamatan kambu, kendari, pada kamis (1/8) malam.
"kejadiannya itu subuh, pemilik warung dan anggota (korban). anggota baru pulang patroli, dia lapar, biasakan kalau patroli malam sampai subuh, dia rasa lapar, makanya dia singgah makan," jelas jumiran.
baca juga:kantongi identitas pelaku pembunuh pemilik kafe
baca juga:amankan 85 butir ekstasi dan 25.280 gram sabu dari 3 tersangka
saat korban sedang makan, komplotan pelaku datang dan memesan makanan. namun, mereka menolak membayar dan memaksa anggota polisi untuk membayar makanan mereka.
"komplotan mereka, namanya preman habis apakah, habis mabuk toh, singgah lah di warung itu. yang masuk ke dalam warung itu melakukan aksi 4 orang.
kita masih mengejar 4 pelaku yang melakukan aksi itu secara langsung (yang keroyok anggota), yang lainnya itu tidak masuk dalam warung, tapi ada di lokasi," terang jumiran.
setelah penangkapan dan pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku berinisial h juga terlibat dalam pengeroyokan anggota polisi di raha, kabupaten muna, sultra, beberapa waktu lalu.
baca juga:siswi smk ditemukan tewas gantung diri
baca juga:polisi selidiki penyebab tewasnya napi di rutan pakjo
"h ini juga pernah menganiaya anggota polisi di raha, ada laporan polisinya.
dia itu selalu pakai atribut kopassus, sering sekali pakai atribut kopassus, mau dibilang anggota kopassus, semau-semaunya dia mau prank anggota.
umurnya rata-rata sudah tua," tambahnya.
pihak kepolisian terus mengejar pelaku lainnya yang terlibat dalam kejadian ini untuk memastikan semua pelaku ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku.***