Bayern Munich Menang Telak di Laga Perdana

Reporter: Farel |

Editor: Mael |

Sabtu , 17 Aug 2024 - 21:34

AWAL: Bayern Munich mengawali era baru di bawah asuhan Vincent Kompany dengan gemilang. Foto: Getty Images--

REL, Jerman - Bayern Munich mengawali era baru di bawah asuhan Vincent Kompany dengan gemilang.

Dalam laga resmi pertama di bawah kepemimpinannya, Bayern sukses membungkam klub kasta kedua, SSV Ulm 1846, dengan skor telak 4-0 dalam laga DFB-Pokal.

Kemenangan ini tak hanya membuktikan kehebatan Bayern di atas kertas, tetapi juga menunjukkan betapa cepatnya Kompany menyatukan tim ini di lapangan.

Meski hanya menghadapi tim dari kasta yang lebih rendah, dominasi Bayern sungguh tak terbantahkan.

BACA JUGA:Awali Musim dengan Kemenangan

BACA JUGA:Kenakan Pakaian Adat

Statistik berbicara, dengan 804 umpan yang sukses, 16 tembakan ke arah gawang, dan penguasaan bola sebesar 77%, Bayern benar-benar mengendalikan jalannya pertandingan.

Sementara itu, Ulm hanya mampu melepaskan satu tembakan sepanjang laga, menunjukkan betapa solidnya pertahanan Bayern.

Kecepatan adaptasi Kompany dalam menangani skuad Bayern menjadi sorotan utama.

Dalam wawancara pasca-pertandingan yang dilansir oleh @iMiaSanMia, Kompany mengungkapkan rahasia di balik keberhasilan ini.

"Saya banyak berbicara dengan para pemain," ujar Kompany, menekankan pentingnya komunikasi dalam proses adaptasinya.

Kompany juga memahami dinamika internal di Bayern Munich, terutama dengan banyaknya pendapat kuat di klub tersebut.

Ia mengakui bahwa ada orang-orang di klub yang telah mengenal para pemain lebih lama. Namun, bagi Kompany, yang terpenting adalah apa yang dilihatnya langsung di lapangan.

"Apa yang telah dilakukan pemain di masa lalu tidak terlalu penting bagi saya. Yang penting adalah perkembangan mereka dari waktu ke waktu," tambahnya.

bayern munich menang telak di laga perdana                            rel, jerman - bayern munich mengawali era baru di bawah asuhan vincent kompany dengan gemilang. 
dalam laga resmi pertama di bawah kepemimpinannya, bayern sukses membungkam klub kasta kedua, ssv ulm 1846, dengan skor telak 4-0 dalam laga dfb-pokal. 
kemenangan ini tak hanya membuktikan kehebatan bayern di atas kertas, tetapi juga menunjukkan betapa cepatnya kompany menyatukan tim ini di lapangan.
meski hanya menghadapi tim dari kasta yang lebih rendah, dominasi bayern sungguh tak terbantahkan. 
baca juga:awali musim dengan kemenangan
baca juga:kenakan pakaian adat
statistik berbicara, dengan 804 umpan yang sukses, 16 tembakan ke arah gawang, dan penguasaan bola sebesar 77%, bayern benar-benar mengendalikan jalannya pertandingan. 
sementara itu, ulm hanya mampu melepaskan satu tembakan sepanjang laga, menunjukkan betapa solidnya pertahanan bayern.
kecepatan adaptasi kompany dalam menangani skuad bayern menjadi sorotan utama. 
dalam wawancara pasca-pertandingan yang dilansir oleh @imiasanmia, kompany mengungkapkan rahasia di balik keberhasilan ini. 
"saya banyak berbicara dengan para pemain," ujar kompany, menekankan pentingnya komunikasi dalam proses adaptasinya.
kompany juga memahami dinamika internal di bayern munich, terutama dengan banyaknya pendapat kuat di klub tersebut. 
ia mengakui bahwa ada orang-orang di klub yang telah mengenal para pemain lebih lama. namun, bagi kompany, yang terpenting adalah apa yang dilihatnya langsung di lapangan. 
"apa yang telah dilakukan pemain di masa lalu tidak terlalu penting bagi saya. yang penting adalah perkembangan mereka dari waktu ke waktu," tambahnya.
sejak memenangkan sextuple pada tahun 2020, komunikasi atau kekurangannya memang menjadi isu yang terus berlanjut di bayern. 
namun, jika kompany mampu menyatukan visi dari jajaran manajemen hingga ke para pemain, potensi tim ini akan semakin tak terbendung.
bagi anda yang ingin mendalami analisis lebih lanjut tentang kemenangan dominan bayern munich atas ssv ulm, pastikan untuk mendengarkan bavarian podcast works — postgame show. 
dalam podcast tersebut, kami mengulas starting xi, gol-gol dan pergantian pemain, siapa yang tampil menonjol, siapa yang kurang maksimal, serta situasi leon goretzka, dan banyak lagi. (*)