Perbedaan Protein Hewani dan Nabati yang Perlu Diketahui
Ilustrasi--
Protein nabati ternyata lebih baik dalam menjaga berat badan.
Penelitian dalam JAMA Internal Medicine (2016) menunjukan kelompok orang yang mengonsumsi protein nabati memiliki berat badan yang lebih rendah daripada sekelompok orang yang mengonsumsi protein hewani.
Makanan protein nabati dapat membantu mengontrol berat badan.
Hal ini disebabkan asupan tinggi protein dari sumber nabati bisa menimbulkan rasa kenyang lebih cepat dan lebih tahan lama.
Jadi, efek ini sangat baik untuk mengatur jumlah makanan yang dimakan dan mencegah kenaikan berat badan.
Meski memiliki keunggulan dan kekurangan, Anda tetap harus mengonsumsi keduanya dalam jumlah yang dianjurkan. Jangan sampai berlebihan ataupun kurang.
Jika bingung membagi porsi makanan sumber protein hewani dengan protein nabati, Anda bisa berkonsultasi dengan ahli gizi.
Jadi, mana jenis protein yang lebih baik?
Melihat perbedaan protein nabati dan hewani, sebenarnya kedua jenis protein ini sama-sama baik dan diperlukan untuk tubuh.
Namun, sumber protein hewani juga tinggi lemak jenuh sehingga meningkatkan risiko kolesterol tinggi, hipertensi, atau penyakit jantung jika dikonsumsi terlalu banyak.
Sumber protein nabati mungkin dianggap lebih menyehatkan untuk orang yang menjalani pola makan vegetarian atau vegan.
Anda yang perlu mengurangi asupan daging juga bisa beralih mengonsumsi sumber protein nabati, seperti tempe atau tahu.
Terlepas dari jenis proteinnya, tetap konsumsi dalam jumlah wajar dan variasikan dengan menu makanan bernutrisi yang mengandung karbohidrat, vitamin, dan mineral.