Anak 10 Tahun Terseret Arus Sungai Musi, Ditemukan Meninggal Dunia
Bocah 10 tahun terseret arus di sungai Musi Tebing tinggi -Doc,Rel-
REL.EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO – Kaila binti Adi, seorang anak berusia 10 tahun asal Dusun 1 Talang Karet, Desa Tanjung Kupang Baru, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus Sungai Musi pada Minggu, 22 September. Korban dilaporkan hilang sekitar pukul 11.00 WIB saat berenang bersama temannya di sungai tersebut.
BACA JUGA:Kebakaran Hebat di Empat Lawang: 2 Kantor dan 1 kandang ayam Nyaris Ludes Dilalap Api
BACA JUGA:Gempa Terkini Guncang Banggai Kepulauan, Sulawesi
Pencarian korban dilakukan oleh warga setempat yang bergotong-royong selama beberapa jam, hingga akhirnya jenazah Kaila ditemukan tidak jauh dari lokasi awal ia terseret arus. Kepala Desa Tanjung Kupang Baru, Jumadi, membenarkan kejadian tersebut.
“Korban terseret arus Sungai Musi sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah berbagai upaya pencarian, jasad Kaila berhasil ditemukan oleh warga setempat,” ujar Jumadi.
Menurut bukti Amad, salah satu warga yang terlibat dalam pencarian, kejadian tragis ini bermula saat Kaila dan temannya berenang di Sungai Musi. “Saat mandi di sungai, korban terpeleset dan terseret ke dalam arus yang deras,” jelasnya.
BACA JUGA:5 Makanan Khas Palembang yang Wajib Dicoba
BACA JUGA:Penetapan Cagub-Cawagub Kalteng 2024 dan Asa Anak Putus Sekolah
Warga setempat segera mengevakuasi jenazah Kaila dengan penuh duka. Rasa haru dan kesedihan mendalam dirasakan keluarga serta seluruh warga desa yang terlibat dalam proses pencarian.
Sekretaris Desa Tanjung Kupang Baru, Zulkifli, mengkonfirmasi bahwa pemakaman Kaila akan segera dimakamkan di tempat pemakaman umum Dusun 1 Talang Karet pada hari yang sama.
BACA JUGA:Kabupaten Empat Lawang Gelar Pawai Pramuka untuk Peringatan 63 Tahun Gerakan Pramuka
"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Jenazah akan dimakamkan di tempat pemakaman umum Dusun 1 Talang Karet, Desa Tanjung Kupang Baru," ungkap Zulkifli.
Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya arus deras sungai, terutama bagi anak-anak, dan menimbulkan duka yang mendalam bagi seluruh masyarakat desa.(*)
- Tag
- Share
-
-
