Strategi Produsen Lokal Menghadapi Persaingan Motor Listrik Murah di Indonesia
All Ilustrasi Photo --
REL,BACAKORAN.CO - Di tengah maraknya keberadaan motor listrik murah dari China yang kini banyak beredar di Indonesia, produsen lokal seperti Polytron tetap optimis dan berkomitmen untuk menawarkan produk berkualitas.
Meskipun banyak produsen berlomba-lomba merilis motor listrik dengan harga di bawah Rp5 juta, Polytron menegaskan bahwa kualitas tetap menjadi prioritas utama dalam strategi pemasaran mereka.
BACA JUGA:Yamaha Luncurkan Versi Balap R1 Model 2025, Siap Unjuk Gigi di Sirkuit
BACA JUGA:7 Mobil Keluarga Favorit di Indonesia 2024: Nyaman dan Terjangkau!
Keberadaan Motor Listrik Murah di Pasaran
Motor listrik murah menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, terutama bagi mereka yang mencari alternatif transportasi ramah lingkungan dengan biaya rendah. Meskipun harga yang ditawarkan sangat menggiurkan, para produsen lokal harus menghadapi tantangan dalam mempertahankan kualitas produk di tengah persaingan yang semakin ketat.
Tekno Wibowo, Direktur Komersial Polytron, mengungkapkan bahwa perusahaan tidak menutup kemungkinan untuk menghadirkan motor listrik dengan harga lebih terjangkau. Namun, ia menekankan bahwa penurunan harga tidak boleh mengorbankan kualitas. "Murah tapi tidak mengutamakan kualitas bisa bermasalah juga. Semua harga ada barang," ujarnya.
BACA JUGA:Membuka Tabi Misteri 6 Jembatan Angker di Jawa Barat, Ada Apa Saja? Ini Penjelasanya
BACA JUGA:Cara Mudah Mengakses WhatsApp Web di HP: Panduan untuk iPhone dan Android
Strategi Polytron dalam Menghadapi Persaingan
Saat ini, Polytron menawarkan beberapa varian motor listrik, di antaranya Fox S yang dibanderol dengan harga Rp18,5 juta dan Fox R seharga Rp20,5 juta. Motor listrik terbaru dari Polytron, Fox 500, dijual seharga Rp43 juta. Harga tersebut belum termasuk subsidi dari pemerintah sebesar Rp7 juta dan biaya sewa baterai yang mencapai Rp200.000 per bulan.
Tekno menegaskan, "Kita bisa aja bikin motor listrik lebih murah, tapi kalau nanti kualitasnya jelek, kembali ke kami. Jadi memang butuh pertimbangan dan harus diseimbangkan. Murah itu relatif." Pernyataan ini mencerminkan sikap realistis Polytron dalam menyikapi pasar, di mana mereka lebih memilih untuk fokus pada kualitas produk daripada hanya bersaing dalam harga.
BACA JUGA:Pengundian Nomor Urut Pilkada Serentak 2024 Berjalan Lancar