Program Kementan Dukung Stabilitas Harga

Reporter: Adi Candra |

Editor: Mael |

Kamis , 03 Oct 2024 - 22:33

DEFLASI: IHK Sumsel pada bulan September 2024 mencatatkan deflasi sebesar 0,12% month-to-month (mtm). Foto: dok/ist--

program kementan dukung stabilitas harga                            rel, palembang – indeks harga konsumen (ihk) provinsi sumatera selatan (sumsel) pada bulan september 2024 mencatatkan deflasi sebesar 0,12% month-to-month (mtm). 
angka ini sedikit lebih baik dibandingkan deflasi bulan sebelumnya yang mencapai 0,19% mtm. 
meskipun demikian, penurunan ini tetap mengindikasikan stabilitas harga yang terkendali di provinsi tersebut.
secara tahunan, inflasi sumsel juga mengalami penurunan signifikan. pada september 2024, inflasi tercatat sebesar 1,40% year-on-year (yoy), turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 1,80% yoy. 
baca juga:dorong pertumbuhan ekonomi dan akses properti
baca juga:pengembangan kawasan sawah rawa ditandatangani
penurunan inflasi ini sejalan dengan tren nasional yang juga mencatatkan penurunan inflasi menjadi 1,84% yoy dibandingkan bulan agustus yang berada di level 2,12% yoy.
kepala perwakilan bank indonesia sumsel, ricky p. gozali, menjelaskan bahwa terdapat lima komoditas utama yang berkontribusi terhadap deflasi di sumsel bulan ini. 
“komoditas tersebut meliputi cabai merah, cabai rawit, tomat, telur ayam ras, dan bensin, dengan kontribusi penurunan harga masing-masing sebesar -0,19%, -0,07%, -0,04%, -0,03%, dan -0,03%,” ujarnya.
penurunan harga komoditas terutama didorong oleh melimpahnya pasokan cabai akibat panen raya di berbagai daerah, baik dari petani lokal maupun luar sumsel. 
hal ini juga didukung oleh program championship dari kementerian pertanian yang berhasil meningkatkan produktivitas cabai. 
di sisi lain, harga telur ayam ras turut turun akibat penurunan harga jagung dan day old chick (doc) yang merupakan bahan baku utama.
sementara itu, harga tomat menurun seiring dengan melimpahnya pasokan di tingkat petani serta karakteristik tomat yang mudah membusuk. penurunan harga bensin juga dipengaruhi oleh penurunan tarif bbm non-subsidi, termasuk pertamax dan pertamina dex.
ricky menambahkan, terkendalinya inflasi di sumsel tidak terlepas dari upaya tim pengendalian inflasi daerah (tpid) yang aktif melaksanakan strategi 4k, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.
“tpid secara rutin melakukan monitoring dan sidak pasar untuk memastikan pasokan tersedia dengan baik di sumatera selatan,” tambah ricky.
tpid juga mengoordinasikan berbagai instansi dalam memberikan subsidi harga, angkutan, dan operasional, yang berujung pada pelaksanaan pasar murah di berbagai wilayah. 
selain itu, komunikasi yang efektif dilakukan melalui rapat koordinasi rutin dan publikasi kegiatan, termasuk pasar murah yang mendapat perhatian positif dari masyarakat.
meski inflasi terkendali, perekonomian sumatera selatan diprediksi tetap tumbuh pada kisaran 4,7%-5,5% yoy pada tahun 2024. 
pemilihan umum dan proyek infrastruktur strategis nasional (psn) yang tengah berjalan diperkirakan menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi. 
selain itu, cuaca yang lebih stabil turut meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan perkebunan di provinsi ini.
indikasi positif lainnya datang dari hasil survei konsumen bank indonesia yang menunjukkan keyakinan masyarakat terhadap perekonomian.
indeks keyakinan konsumen (ikk) pada september 2024 berada di zona optimis dengan skor 118,61 (indeks > 100), menandakan masyarakat masih percaya pada kekuatan ekonomi ke depan.
dalam rapat dewan gubernur bank indonesia pada 17-18 september 2024, diputuskan untuk menurunkan suku bunga acuan (bi-rate) sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%. 
langkah ini dilakukan sejalan dengan prakiraan inflasi yang terus terkendali dan stabilitas nilai tukar rupiah yang semakin menguat. 
penurunan suku bunga ini diharapkan dapat memberikan dorongan lebih kuat terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan sumatera selatan khususnya.
ke depan, bank indonesia akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga lebih lanjut dengan mempertimbangkan inflasi, stabilitas rupiah, serta dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi. 
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran juga akan diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di indonesia. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Koran Rel 04 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan