Tiga Lima

Disway.--

Ningrum bersuamikan orang software. Lalu ikut ke Taiwan menemani Ningrum S-3. Sang suami juga kuliah. Ambil S-2 data science. 

Saat ini sang suami lagi ambil S3 di biotech dan healthcare management. Ia fokus di studi keamanan pertukaran data rekam medis dan hubungannya dengan penggunaan AI di bidang kesehatan. 

Ningrum kehilangan ayah tiga tahun lalu: kanker liver. Ibunyi, wanita Madura, seorang tenaga kesehatan juga, sudah pensiun. Dr Ningrum sendiri kini mengajar di fakuktas kedokteran sejak Unnes punya fakultas kedokteran. 

Dr Ningrum mengaku belum punya banyak karya penelitian perorangan. Salah satunya soal prediksi demam berdarah di Semarang dengan menggunakan AI dan big data. 

Memang, kata Prof Hermawan, ada yang bersikap sinis atas apa yang dilakukan Dr Ningrum. 

Penelitian seperti itu ibarat karya bersama. Tidak terlihat hebat secara pribadi. 

Tapi, kata Hermawan, untuk bisa bergabung ke grup besar seperti itu juga tidak mudah. Harus berkualitas. Kalau tidak berkualitas tidak akan diterima juga.(Dahlan Iskan) 

Tag
Share