Mendikdasmen Janjikan Perubahan Nasib Guru Agama di Palembang, Diskusi Bersama Menag Segera Digelar
Mendikdasmen Janjikan Perubahan Nasib Guru Agama di Palembang, Diskusi Bersama Menag Segera Digelar-ist/net-
Mendikdasmen Janjikan Perubahan Nasib Guru Agama di Palembang, Diskusi Bersama Menag Segera Digelar
REL, Palembang - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Abdul Mu'ti, merespons langsung keluhan para guru agama di Palembang yang merasa diperlakukan seperti "anak tiri" oleh pemerintah.
Mu'ti menyatakan akan mengadakan diskusi khusus dengan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar untuk membahas pengembangan dan pembinaan bagi guru-guru agama di sekolah umum.
Dalam sesi diskusi bersama guru-guru di SMK 3 Muhammadiyah Palembang, salah seorang guru agama menyampaikan keresahannya terkait kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap profesi mereka.
"Kami merasa dianaktirikan, tidak mendapat perhatian seperti guru umum lainnya," ungkap guru tersebut, mengharapkan solusi konkrit dari pemerintah.
BACA JUGA:BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas Ekstrem Sepanjang Oktober 2024 di Indonesia
BACA JUGA:Rakercabsus PDIP Empat Lawang, Komitmen Menangkan ERA dan JM-Fai
Tiga Masalah Utama Guru Agama
Prof. Abdul Mu'ti mengidentifikasi tiga permasalahan utama yang selama ini dihadapi oleh guru-guru agama, yakni pembinaan yang kurang jelas, jumlah tenaga yang tidak mencukupi, dan keterbatasan dalam pengembangan karier. "Jumlah guru agama kita masih belum mencukupi, dan banyak pemerintah daerah yang enggan mengangkat guru agama. Selain itu, karier mereka juga tidak berkembang," jelas Mu'ti.
Ia menambahkan, posisi guru agama berada di bawah Kementerian Agama dalam hal pembinaan, namun secara administratif mereka tetap bekerja di bawah naungan Kementerian Pendidikan.
Mu'ti menegaskan akan memperjelas posisi dan pembinaan guru agama agar tidak ada lagi perasaan terpinggirkan.
Rencana Pelatihan dan Penguatan Karakter Guru
Salah satu langkah yang tengah disiapkan Mendikdasmen adalah mengadakan program pelatihan khusus untuk guru agama.
Program ini mencakup pengembangan bakat, minat, serta penguatan pendidikan karakter. Mu'ti menyampaikan bahwa pelatihan karakter sangat penting, terutama bagi guru agama yang memiliki tanggung jawab untuk menjadi teladan dalam perilaku dan nilai-nilai moral.