Penemuan Benda Purbakala di Blitar Diduga Peninggalan Majapahit

Reporter: Pauzan |

Editor: Pauzan |

Sabtu , 09 Nov 2024 - 14:40

Foto: Penemuan Benda Purbakala di Blitar Diduga Peninggalan Majapahit--

penemuan benda purbakala di blitar diduga peninggalan majapahit                            rakyatempatlawang – warga desa plosorejo, kecamatan kademangan, kabupaten blitar, jawa timur, dihebohkan oleh temuan benda purbakala yang diduga berasal dari era kerajaan majapahit.
 penemuan ini dilaporkan pada sabtu (14/11/2015) oleh sulain (42), seorang warga setempat, yang menemukan benda bersejarah tersebut saat menggali septic tank di kedalaman satu meter.
sulain menjelaskan, tanah yang ia gali semakin keras seiring bertambahnya kedalaman. karena penasaran, ia terus menggali hingga cangkulnya mengenai benda keras yang ternyata berupa struktur bangunan.
 "saya melihat ada bentuk bangunan di dalam tanah itu. ada banyak batako yang sudah tertata seperti tembok," ungkapnya, minggu (15/11/2015).
baca juga:unibraw kembangkan mobil berbahan bakar batu kapur
baca juga:kemudahan isi ulang saldo e-toll dengan brimo: solusi praktis untuk pengguna jalan tol
menyadari potensi temuan arkeologis, danramil kademangan kapten inf ari gunawan segera meminta agar penggalian dihentikan sementara. 
hal ini bertujuan untuk menjaga keutuhan situs tersebut hingga tim ahli dapat melakukan penelitian lebih lanjut.
 "kami sudah imbau untuk menghentikan aktivitas penggaliannya," ujar kapten ari gunawan.
di lokasi tersebut, selain struktur bangunan, ditemukan berbagai benda purbakala yang diduga berkaitan dengan kerajaan majapahit.
baca juga:lima rumah warga desa diterjang longsor
baca juga:olympiacos dan rangers berbagi poin
 beberapa di antaranya adalah perhiasan, tusuk sanggul, rantai pinggang, serta miniatur dewa, hewan, dan bunga yang relevan dengan kepercayaan hindu-buddha.
koramil kademangan telah berkoordinasi dengan polsek setempat, dan rencananya kabar ini akan diteruskan ke pemerintah daerah untuk pemeriksaan lebih mendalam.
 langkah ini diambil guna memastikan bahwa penemuan tersebut dapat diteliti secara menyeluruh dan dilindungi sebagai cagar budaya penting. (*)