Kawin Thinking

Ilustrasi.--
Abah DI agak 'sirik' sama Tik Tok, yg disebut dangkal. Tidak dalam, dibandingkan buku. Abah DI lupa, 58 % kemenangan PS & GR, itu salahsatunya karena Tik Tok. TT itu penggunanya100 an juta, TT tidak identik joget2 atau nari-nari. Semua bisa di Tik Tok kan. Gak percaya, podcast Abah DI bersama Anis Baswedan, dipotong beberapa menit, dan diupload di TT bisa 'ramai jadi FYP. Katanya mau mendatangkan klub sepakbola Internasional dari LN utk main di Stadion JIS,Jakarta Utara. Entahlah jadi benar datang atau tidak di JIS, wallahuallam. Acara debat pilpres 2024, Anis memberikan nilai 11 utk PS, setelah di TT kan, efeknya ada anak kecil yg sedih, dan membela PS koq dikuyo-kuyo seperti itu. Video itu ada di TT. Idealnya budaya membaca, menjadi kebiasaan. Utk bisa menulis, dipastikan banyak membaca terlebih dahulu. Jaman sudah berubah. Dimana2 orang pegang gadged/HP. Entah di KRL, di Stasiun KA/Bandara, angkutan umum ataupun di rumah sendiri, HP pasti ditangan. Buku menjadi E-Book di HP. Tetapi orang malas utk membaca. Sosmed IG/FB/Tik Tok sudah menggantikan buku. Orang memilih Tik Tok, karena bisa berjualan, cari hiburan, juga jadi buzzer/hatters. Jadi penyebar hoax tiap hari. Jokowi sudah pensiun jadi Presiden, di Tik Tok tiap hari dihujat, dihina, dijelek2 an. Sengaja dibikin permusuhan dan memecahbelah. Ayo Abah DI, jangan hanya main di IG aja, juga diTik Tok, kejar FYP......
Mbah Mars
MAKANAN ENAK Anak-anak kecil, kakak beradik putra pasangan muda sedang rasan-rasan. “Mama itu kalau di kamar sering diberi makan apa ya sama papa ?”, kata si kakak. “Entahlah, Kak. Saya juga sering dengar mama ngomong “enak pa…enak banget”, sahut si adik. “Bahkan sering minta tambah” “Betul kak. Sering bilang “lagi pa…lagi pa”. “Besok kita minta juga ke papa ya Dek” “Iya Kak. Masak hanya Mama yg dikasih”
djokoLodang
... Orang lama suka dalam. Orang baru suka dangkal. ... Biasa. Tulisan p DI selalu terkait imajinasi ke sana. Omon-omon, tentang dangkal dalam ini ada teori yang bisa dipraktekkan. Setidaknya sudah saya praktekkan. Konon, berasal dari kitab kuning yang sangat kuno, dari Tiongkok jaman duluuu sekali. Kitab kuning? Ya, kitab kuning. Dari Kaisar Kuning. "Huang Tee". (siap dikoreksi oleh p Wilwa atau p Everyday Mandarin). Kaisar Kuning menerima pelajaran itu dari seorang staf khususnya, Berikut ini intisarinya. *Satu siklus Dangkal-Dalam terdiri dari: 1 dangkal 9 dalam ... 2 dangkal 8 dalam ... 3 dangkal 7 dalam ... 4 dangkal 6 dalam ... 5 dangkal 5 dalam ... 6 dangkal 4 dalam ... 7 dangkal 3 dalam ... 8 dangkal 2 dalam ... 9 dangkal 1 dalam ... Syukur, kalau masih bisa bertahan. Ulangi lagi siklusnya. Sampai Anda tidak bisa bertahan lagi. Saat-saat terakhir itu, terserah Anda... Dangkal terus, atau Dalam terus. Lha wong wis meh tekan...Ora susah dipikir maneh. Oh, iya, lupa, Ada latihannya. Bukan hanya Anda, Kaisar Kuning pun harus berlatih dulu. Tidak bisa langsung 1x Dangkal 9x Dalam Latihannya: Dalam Dangkal dulu. Bukan pula 10 hitungan. Lima hitungan dulu. Kalau sudah mahir, barulah praktek Dangkal Dalam. Berikut ini latihannya. Menurut penasihat Kaisar Kuning.Yang 9i cantiknya. 1 dalam 4 dangkal ... 2 dalam 3 dangkal 3 dalam 2 dangkal 4 dalam 1 dangkal. .Ulangi siklusnya, Kalau sudah bisa 5 hitungan, naikkan menjadi 6 hitungan. Lalu 7, 8, 9, 10 hitungan. --koJo.-
Muh Nursalim
Dalam satu hari uang Elon Musk bertambah 100 T. Dan kekayannya sama dengan kekayaan negwara Indonesia. Duit memang butuh teman. Ia tidak mau masuk ke kantong yang kosong. Ndak ada temannya. Maka orang kaya akan semakin kaya. Karena uang yang ia miliki menarik uang lain yang masih jalan-jalan di luar. Ikut gabung dengannnya. Maka orang yang uangnya masih sedikit harus kerja lebih keras lagi agar uang yang liar di sana-sana ikut gabung dengan uangnya. Samakin keras dalam bekerja aliran itu semakin cepat dan banyak.
Mbah Mars
Kang Elon menang banyak. Hanya modal 1,8 trilyun utk mendukung Trump, ia bisa meraup untung 100 T. Hmmmm.
djokoLodang
... Orang lama suka dalam. Orang baru suka dangkal. ... Biasa. Tulisan p DI selalu terkait imajinasi ke sana. Omon-omon, tentang dangkal dalam ini ada teori yang bisa dipraktekkan. Setidaknya sudah saya praktekkan. Konon, berasal dari kitab kuning yang sangat kuno, dari Tiongkok jaman duluuu sekali. Kitab kuning? Ya, kitab kuning. Dari Kaisar Kuning. "Huang Tee". (siap dikoreksi oleh p Wilwa atau p Everyday Mandarin). Kaisar Kuning menerima pelajaran itu dari seorang staf khususnya, Berikut ini intisarinya. *Satu siklus Dangkal-Dalam terdiri dari: 1 dangkal 9 dalam ... 2 dangkal 8 dalam ... 3 dangkal 7 dalam ... 4 dangkal 6 dalam ... 5 dangkal 5 dalam ... 6 dangkal 4 dalam ... 7 dangkal 3 dalam ... 8 dangkal 2 dalam ... 9 dangkal 1 dalam ... Syukur, kalau masih bisa bertahan. Ulangi lagi siklusnya. Sampai Anda tidak bisa bertahan lagi. Saat-saat terakhir itu, terserah Anda... Dangkal terus, atau Dalam terus. Lha wong wis meh tekan...Ora susah dipikir maneh. Oh, iya, lupa, Ada latihannya. Bukan hanya Anda, Kaisar Kuning pun harus berlatih dulu. Tidak bisa langsung 1x Dangkal 9x Dalam Latihannya: Dalam Dangkal dulu. Bukan pula 10 hitungan. Lima hitungan dulu. Kalau sudah mahir, barulah praktek Dangkal Dalam. Berikut ini latihannya. Menurut penasihat Kaisar Kuning.Yang 9i cantiknya. 1 dalam 4 dangkal ... 2 dalam 3 dangkal 3 dalam 2 dangkal 4 dalam 1 dangkal. .Ulangi siklusnya, Kalau sudah bisa 5 hitungan, naikkan menjadi 6 hitungan. Lalu 7, 8, 9, 10 hitungan. --koJo.-